Babatpost.com – Tiga orang tewas dari anggota kepolisian saat kejadian bom melayu. Menurut Wakapolri ini adalah serangan lanjutan dari Fenomena teror global.
“Ini kan fenomena global, sekarang mengenai terorisme dan radikalisme di manapun bukan hanya di Indonesia itu memang sasarannya anggota Polri. Ini fenomena global, kalau di Indonesia anggota Polri, anggota keamanan,” ujar Wakapolri Komjen Syafruddin kepada detikcom, Kamis (25/5/2017).
Syafruddin mengatakan, serangan teror itu sengaja dikhususkan untuk menyerang aparat. Ini serupa dengan kejadian-kejadian di luar negeri.
“Sasarannya anggota. Kalau di Indonesia anggota Polri, keamanan, TNi. Di manapun, di Afganistan tiap hari, bom meledak anggota polisi mati. Di jazirah Arab, di Turki demikian. Sasarannya fasilitas umum, anggota keamanan,” ujar Syafruddin.
Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto sebelumnya menyebut dari identifikasi awal, pelaku terduga bom bunuh diri diduga menggunakan bom panci. Polisi juga menemukan selembar struk pembelian panci yang terselip di saku pakaian yang diduga pelaku pemboman.
“Masih diteliti Densus,” kata Setyo ditanya soal jaringan pelaku bom bunuh diri
Polisi masih mengidentifikasi dua orang pelaku bom bunuh diri itu. Polisi melakukan tes DNA untuk mengetahui genetika pelaku guna mengungkap identitas keduanya.
“Ini masih menginvestigasi menyeluruh, masih terus dikembangkan. Pelaku ini masih dites DNA dan sebagainya. Ini pelaku walau kelihatan mukanya tapi kan hancur semuanya,” ujar Syafruddin.
Kedua pelaku meledakkan bom panci pada sekitar pukul 21.00 WIB dan pukul 21.05 WIB. Ledakan juga menewaskan 3 anggota Polri dan 10 orang mengalami luka.