Fakta Juan Pablo Pino, Marquee Player dari Arema FC

Babatpost.com – Juan Pablo Pino menjadi salah satu nama yang juga turut meramaikan pasar transfer Pemain di Klub Indonesia di Liga 1. Dia bergabung dengan Arema FC, pemain asli Kolombia ni pernah bermain untuk AS Monaco dan juga Galatasaray sehingga layak sebagai pemain Marquee Player.

Hanya, popularitas Pino belumlah sebanding dengan marquee player lainnya seperti Michael Essien di Persib Bandung atau Peter Odemwingie di Madura United.

Read More

Oleh karenanya, Kompas.com coba menelaah sejumlah catatan menarik dari pemain yang mencetak 19 gol dan 15 assist sepanjang kariernya itu. Berikut adalah fakta selengkapnya:

Berita Terkait :  Tim dari Bandung Juara Liga 3 dengan Mayoritas Skuad PON Jatim

Trofi tunggal

Sepanjang kariernya, Juan Pablo Pino membela sejumlah tim dengan tradisi juara, di antaranya AS Monaco, Galatasray, dan Olympiacos.

Namun, pemain berusia 30 tahun itu cuma pernah memenangi satu gelar juara liga bersama Olympiacos Piraeus pada 2013.

Penalti

Pemain kelahiran Cartagena itu hanya pernah mengeksekusi satu penalti sepanjang kariernya. Hal itu terjadi saat Al-Nasr Riyadh menang 3-2 atas Najran SC pada partai Liga Arab Saudi, 19 November 2011.

Selain mencetak satu gol penalti, Pino juga menyarangkan bola ke gawang lewat tendangan bebas dalam pertandingan tersebut.

Pelayan Arda Turan

Juan Pablo Pino terbukti klop ketika bersanding dengan Arda Turan, yang kini berseragam Barcelona, ketika sama-sama membela Galatasaray.

Berita Terkait :  Liga 1 2017 Bakal Dipenuhi Marquee Player Di Klub Klub besar, Siapa Saja ?

Berkat assist Pino, Turan mampu mencetak dua gol ke gawang OFK Beograd pada dua partai babak ketiga Liga Europa 2010-2011. Hebatnya, Pino selalu masuk sebagai pemain pengganti dalam pertandingan tersebut.

Selain Turan, pemain top lain yang sempat merasakan umpan akurat Pino adalah Jan Koller. Keduanya bekerja sama di AS Monaco.

Memanfaatkan servis Pino, Koller mencetak satu gol saat AS Monaco kalah 1-3 dari AS Nancy-Lorraine pada Ligue 1 2007-2008.

Patah tulang

Februari 2012 menjadi periode kelam dalam karier pemain asal Kolombia itu. Dia mengalami patah kaki sehingga harus menjalani pemulihan selama 110 hari.

Berita Terkait :  Ini Rencana Jadwal Uji Coba Timnas Indonesia U-23 vs Persija Jakarta Bulan Ini

Total, 29 pertandingan Al-Nasr Riyadh, klubnya saat itu, dilewatkan Pino selama masa pemulihan.

Durasi tersebut sekaligus menjadi rentang paling lama untuk pemulihan cedera Pino. Dia sempat menderita cedera lainnya dengan masa absen masing-masing 56 hari, 34 hari, dan 34 hari.

Nomor 20

“Nomor yang sangat dia sukai,” bunyi kicauan di akun Twitter Arema FC soal kostum Pino untuk Liga 1 musim 2017.

Benar, nomor tersebut cukup identik dengan karier Pino. Dia tercatat mengenakan seragam serupa bersama AS Monaco, Galatasaray, dan Al-Nasr Riyadh.

Selain 20, dia tergolong menyukai nomor 10. Dia pernah menggunakannya ketika membela Universitario de Deportes dan tim nasional Kolombia.

Related posts