BABAT POST – Kesuksesan Oppo pada peluncuran smartphone nya bukan hanya sekedar mengedepankan kameranya saja, melainkan juga menghadirkan sensor kamera periskop yang sangat meumpuni dikelasnya. Kamera tersebut akan dihadirkan pada smartphone terbaru keluaran Oppo. Namun ini masih rumor.
Rumor ini sebenarnya beredar selama perhelatan Mobile World Congress (MWC) 2017 lalu. Disebutkan ponsel berteknologi 5X Lossless Camera punya sensor yang besar dari F1s. Embel-embel “Selfie Expert” yang digencarkan Oppo pada 2016 lalu lewat seri F1s bukan cuma bualan. Pabrikan China itu benar-benar serius menggarap kamera selfie F1s dengan mengandalkan sensor 1/3.1 inci berkualitas 16 megapiksel.
Hasilnya, jepretan selfie F1s lebih tajam ketimbang kamera ponsel lainnya yang rata-rata sensornya cuma 1/4 inci. Nah, baru-baru ini Oppo merilis teknologi kamera ponsel terbaru bertajuk “5x Dual-Camera Zoom” di Barcelona, Spanyol. Menurut selentingan kabar, teknologi kamera berstruktur periskop itu akan disandingkan dengan sensor yang lebih besar ketimbang 1/3.1 inci milik F1s.
Kami pun mengonfirmasinya ke Media Engagement Oppo Indonesia. Pihak Oppo tak membantah rumor yang beredar, tapi juga belum bisa membenarkan 100 persen. “Mungkin sensornya bisa lebih besar, tapi belum tahu juga karena produknya belum selesai,” kata dia, Senin (6/3/2017).
Rumor soal sensor jumbo ini beredar karena Director Hardware Oppo, King Bai, sempat menyebut bahwa pihaknya bakal memadankan komponen hardware dan algoritma terbaik pada teknologi 5x Dual-Camera Zoom. Dalam hal ini, sensor tentu menjadi salah satu komponen krusial yang menjamin kualitas kamera ponsel.
Tapi lagi-lagi isu ini baru sekadar asumsi masyarakat. Belum ada jaminan 100 persen akan kebenarannya. Lebih lanjut, Aryo menjelaskan bahwa pabrik Oppo Indonesia di Banten, Tangerang, sejatinya sudah siap memproduksi ponsel dengan teknologi 5x Dual-Camera Zoom. Teknologi itu memungkinkan optical zoom hingga lima kali tanpa pengurangan kualitas, tetap tipis di ponsel, dan stabilitasnya diklaim mumpuni.
Saat ini teknologi itu sudah pada tahap prototipe, bukan sekadar konsep kasar. Meski demikian, masih ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan hingga teknologi itu dianggap benar-benar layak dikomersilkan.
