KABAR BOLA – Xiaomi akhirnya kembali menyapa MiFans, panggilan penggemar Xiaomi, Tanah Air setelah lebih dari setahun vakum. Pabrikan China itu “comeback” dengan memboyong seri Redmi 4A sebagai produk perdana.
Xiaomi sendiri memilih jalur mayoritas hardware untuk memenuhi TKDN. Dalam hal ini, Xiaomi tak membangun pabrik sendiri melainkan bekerja sama dengan beberapa perusahaan lokal seperti PT Erajaya Swasembada, PT Sat Nusapersada, serta TSM Technologies.
Lini-lini smartphone Xiaomi diproduksi di pabrik perakitan milik PT Sat Nusapersada di Batam. Ada ratusan pekerja lokal di pabrik tersebut yang memproduksi lini Xiaomi.
Beberapa hari lalu, pada 9 Februari 2017, Xiaomi resmi memperkenalkan lini Redmi Note 4X di situs resminya. Ada dua varian yang ditawarkan, yakni varian standar dan varian khusus karakter penyanyi 3D holografis “Hatsune Miku”.
Kala itu Xiaomi belum membeberkan informasi harga dan spesifikasi detil. Kini, bertepatan dengah hari Valentine, pabrikan China itu mengungkap banderol yang dipatok untuk masing-masing varian Redmi Note 4X.
Dihimpun KompasTekno, Selasa (14/2/2017) dari GSMArena, varian standar dihargai 999 yuan atau 145 dollar AS yang setara dengan Rp 1,9 juta. Sementara itu, varian Hatsune Miku dipatok lebih tinggi yakni 1.299 yuan atau 189 dollar AS yang berkisar Rp 2,5 juta.
Penjualan perdana Redmi Note 4X di China dimulai pada 14 Februari pukul 10 pagi waktu setempat. Belum jelas kapan produk itu dijual di pasar lain, termasuk Indonesia.
Redmi Note 4X digadang-gadang mengusung spesifikasi yang identik dengan Redmi Note 4. Embel-embel “X” dikatakan hanya sebagai nama internasional yang diberikan Xiaomi.
Spesifikasi Redmi Note 4X antara lain bentangan layar 5,5 inci berkualitas Full HD, prosesor octa-core Snapdragon 625 bikinan Qualcomm, kamera 13 megapiksel dan 5 megapiksel, serta baterai 4.100 mAh.
Yang menjadi pembeda Redmi Note 4X dan Redmi Note 4 adalah pilihan warna. Selain warna hijau khas Hatsune Miku, varian X juga memiliki opsi warna emas, hitam, pink, cherry, dan silver.
Sebagai permulaan, fasilitas produksi Xiaomi mampu menghasilkan 100.000 unit smartphone dalam sebulan. Angka itu diperoleh dari tiga lini produksi yang disediakan pabrik Batam untuk Xiaomi.
Selanjutnya, produksi akan terus ditingkatkan hingga mencapai 300.000 unit per bulan. Tentu saja target itu disesuaikan dengan performa penjualan smartphone Xiaomi di Indonesia.