Robot Diprediksi Akan Rebut Pekerjaan Manusia di Masa Depan

BABAT POST – Prediksi sejumlah ahli yang menyebut kecerdasan buatan dan robot akan menggantikan pekerjaan manusia ternyata sudah mulai terjadi. Setelah banyak digunakan di bidang manufaktur, peran robot dan kecerdasan buatan juga telah merambah bidang lainnya.

Sebuah firma asuransi asal Jepang memilih merumahkan 34 pegawainya dan menggantinya dengan kecerdasan buatan. Perusahaan bernama Fukoku Mutual Life itu memanfaatkan kecerdasan buatan untuk menghitung pembayaran asuransi.

Read More
Berita Terkait :  Robot terbaru Nasa ini siap diberangkatkan ke Mars

Sejumlah ahli dan analis telah memprediksi peran manusia di dunia pekerjaan akan makin tergerus. Banyak pihak menyebut robot lambat laun akan mengambil alih pekerjaan manusia yang bersifat repetitif.

Prediksi ini telah menjadi perhatian sejumlah petinggi perusahaan di dunia. Dalam pertemuan tahunan World Economic Forum (WEF), beberapa petinggi perusahaan menyebut pertumbuhan mesin akan menjadi penyebab manusia kehilangan pekerjaan.

Gejala itu sebenarnya sudah terlihat saat ini. Sejumlah perusahaan kini tengah gencar mengembangkan sistem otonomos yang didukung dengan machine learning, baik untuk robotika, kendaraan, juga 3D printer.

“Pekerjaan (untuk manusia) akan menghilang. Pekerjaan akan berubah dan perubahan ini akan bertahan lama, tak mengenal kelas, dan memiliki dampak untuk semua orang,” ujar CEO Hewlett Packard Enterprise Meg Whitman seperti dikutip dari Reuters, Selasa (24/1/2017).

Berita Terkait :  Li Ming Dilaporkan Sukses Membuat Robot Desktop Android Pertama di Dunia

Hal senada juga diungkapkan oleh CEO Microsoft Satya Nadella. Bahkan, ia menuturkan saat ini merupakan waktu bagi banyak orang untuk mencari karier alternatif. Kendati demikian, sejumlah eksekutif menyebut hal ini tak akan berlangsung dalam waktu dekat.

Alasannya, penggunaan teknologi jauh lebih mahal ketimbang memakai tenaga buruh dengan kecakapan tertentu dalam jangka pendek. Hanya, bukan berarti kondisi itu tak akan terjadi. Karena itu, sejumlah eksekutif di pertemuan tersebut menyerukan perlunya pengembangan tenaga kerja terampil.

Berita Terkait :  Heboh, Gadis Muda Jual Online Keperawanannya Rp 33 Miliar

Upaya ini perlu dilakukan untuk memperpendek kesenjangan antara manusia dan mesin dalam hal kemampuan. Langkah ini juga memerlukan dukungan sejumlah pihak, seperti pemerintah, pebisnis, dan institusi akademik.

Sejumlah studi juga memprediksi robot dan kecerdasan buatan akan segera mengambil alih pekerjaan manusia. Studi Universitas Oxford pada 2013 memerkirakan setengah pekerjaan di Amerika Serikat terancam oleh keberadaan mesin.

Sementara Forrester Research menghitung setidaknya pada 2019, seperempat pekerjaan akan digantikan dengan robot software, robot fisik, serta sistem otonomos. Pada 2025, sebagian besar pekerjaan akan digantikan dengan yang lebih baru.

Related posts