Babatpost.com – Serangan gempa kembali menyerang tanah air, hal ini kontan menggegerkan warga disekitaran Sumatera Utara bahkan sampai Malauku. Gempa dengan kekuatan 5,6 SR itu terjadi dalam beberapa detik namun bertubi tubi.
Pusat gempa berada di perbatasan Deliserdang dan Tanah Karo. Kepanikan di lini masa media sosial kian membubung karena kekhawatiran mengaktifkan kembali Gunung Sinabung yang berdekatan dengan lokasi gempa. Tribun-Medan.com merangkum semua peristiwa gempa, titik gempa hingga kepanikan warga.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan merilis penyebab gempa bumi yang terjadi di Sumatera Utara
Titik gempa yang menggegerkan beberapa wilayah di Sumatera Utara berada antara perbatasan Deliserdang dengan Tanah Karo.
Menurut prediksi BMKG, ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya gempa.
“Berdasarkan hasil analisis pada peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG dan laporan dari masyarakat, gempa bumi ini dirasakan di Sibolangit dengan intensitas sekitar III SIG-BMKG atau setara dengan VI MMI. Medan II SIG-BMKG (IV-V MMI), sedangkan Tuntungan, Tebing Tinggi, Pematang Siantar intensitasnya II SIG-BMKG ( II-III MMI),” kata Kepala Data dan Informasi BMKG Wilayah I Medan, Syahnan, Senin (16/1/2017) malam.
Namun, lanjutnya, secara umum sumber gempa di daratan Sumatera dapat disebabkan oleh aktifitas sesar lokal ataupun aktifitas zona subduksi.
Perbedaan kedua sumber gempa tersebut, katanya, dapat dilihat dari kedalaman sumber gempa.
“Gempa akibat aktifitas sesar lokal memiliki karakteristik kedalaman sumber yang dangkal. Sedangkan untuk sumber gempa akibat subduksi lempeng di Pulau Sumatera mempunyai kisaran kedalaman hingga ratusan kilometer,” ungkap Syahnan.
Syahnan bilang dari pengamatan yang disampaikan Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Mochammad Riyadi, gempa bumi yang terjadi di barat daya Deli Serdang, Sumatera Utara ini jika ditinjau dari kedalaman hiposenternya merupakan jenis gempa bumi dangkal dan mempunyai mekanisme sesar mendatar.
Hal ini berarti gempa bumi terjadi akibat aktivitas sesar lokal.
Dengan kedalaman yang dangkal ini, sangat wajar jika guncangan akibat gempa dirasakan tidak terlalu luas.
“Patut disyukuri bahwa kekuatan gempabumi ini tidak terlalu besar, sehingga diharapkan tidak sampai menimbulkan kerusakan,” katanya dalam rilis tersebut.
Sembilan Kali Gempa Susulan di Berbagai Wilayah
Dari hasil monitoring BMKG hingga saat ini, lanjut Syahnan, sudah terjadi 9 kali gempa bumi susulan dengan kekuatan lebih kecil dari gempa utamanya.
Untuk itu, kata dia, kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang, dan terus mengikuti arahan BPBD dan informasi dari BMKG.
“Khusus masyarakat di daerah pesisir pantai barat Sumatera Utara dan sekitarnya diimbau agar tidak terpancing isu tsunami mengingat gempa bumi yang terjadi tidak berpotensi tsunami,” ungkap Syahnan.
Kekuatan gempa sebesar 5,6 skala richter dengan episenter pada koordinat 3,33 LU dan 98,46 BT, tepatnya di darat pada jarak 28 km arah barat daya Deli Serdang, Sumatera Utara pada kedalaman 10 km.
Berdasarkan informasi yang disebar oleh Kapusdatin BNPB DR Sutopo Purwo, Gempa ini tidak berpotensi tsunami atau gelombang pasang laut besar.