Harga SSD Diprediksi Naik Tahun Depan

BABAT POST – Banyaknya permintaan akan SSD membuat banyak pengembang produk ini berniat akan melakukan update harga di awal tahun. Seperti kita ketahui, Hard Disk menggunakan komponen elektromekanis yang disana terdapat disk atau platter yang berputar, dan head yang akan bergerak untuk membaca dan menulis pada disk dengan menggunakan elektromagnetik.

SSD sebenarnya memiliki fungsi yang sama dengan Hard Disk, tetapi SSD ini merupakan inovasi terbaru penyimpanan data. Seperti kita ketahui sebelumnya, floppy disk yang dulunya merupakan media penyimpanan data, dan sekarang posisinya telah digeser karena adanya Hard Disk. Begitu pula dengan Hard Disk, kemungkinan akan tergeser karena hadirnya SSD.

Berita Terkait :  Nge-game dengan Keunggulan Layar AMOLED Terasa Lebih Nyaman di Mata?

Jika Anda berencana membeli SSD pada akhir tahun, sebaiknya Anda membelinya sekarang. Menurut ExtremeTech, Harga SSD diperkirakan akan melonjak cukup drastis pada akhir tahun 2016 atau awal tahun 2017 mendatang. Hal tersebut dikarenakan melonjaknya permintaan memori NAND Flash, sementara jumlah produksinya tidak bisa bertambah.

ExtremeTech memperkirakan SSD yang menggunakan memori MLC NAND Flash akan mengalami kenaikan harga sebesar 6 hingga 10 persen. Sementara SSD yang menggunakan TLC NAND Flash diperkirakan akan mengalami kenaikan harga sebesar 6 hingga 9 persen.

Meski demikian, pihak produsen memori sangat diuntungkan oleh situasi ini. ExtremeTech mengatakan, Samsung akan menjadi produsen memori yang paling banyak mengambil keuntungan dari naiknya harga SSD di pasar. Sementara produsen memori lain seperti Hynix dan Toshiba akan mengikuti Samsung.

Berita Terkait :  Jangan Pernah Pungut Flashdisk di Jalanan

Lalu apa penyebab naiknya harga SSD?

Menurut analis dari DRAMXchange, yaitu Alan Chen, faktor yang paling mempengaruhi naiknya harga SSD adalah karena permintaan akan SSD terus bertambah, bahkan hingga di lini PC OEM sekalipun.

Sejak tahun 2016, harga SSD terus turun dan semakin terjangkau. Hal tersebut membuat pengguna PC banyak yang beralih ke SSD karena memiliki performa yang jauh lebih baik dari HDD. Transisi tersebut yang menyebabkan permintaan SSD naik secara tiba-tiba.

Berita Terkait :  Satelit Satria-1 Hanya Layani 50 Ribu Titik, Ini Penyebabnya

Selain itu, memori NAND Flash tidak hanya digunakan di SSD. Memori tersebut juga digunakan di berbagai perangkat mobile, mulai dari smartphone hingga tablet. Ini membuat permintaan akan memori NAND Flash naik secara tiba-tiba dan membuat harganya melambung.

Selain berpengaruh pada harga tiap varian SSD, kondisi ini juga akan membuat selisih harga antara SSD berkapasitas 128GB dan 256GB dengan 500GB dan 1TB menjadi lebih besar.

Related posts