4 Cara Nge-“charge” Baterai iPhone yang Wajib Diketahui

BABAT POST – Padatnya aktivitas sehari-hari terkadang membuat kita tak sempat melakukan pengisian baterai iPhone secara penuh 100 persen. Hal ini tentu menimbulkan masalah, salah satu masalah pada iPhone yang kerap dikeluhkan pengguna adalah borosnya konsumsi baterai. Di samping itu, penge-charge-an baterai dari kosong hingga penuh juga butuh waktu relatif lama, yakni mencapai tiga jam.

Hal tersebut tentu membuat tak nyaman para pengguna yang sibuk dengan mobilitas tinggi. Lantas apa yang harus dilakukan? Berikut beberapa tips agar penge-charge-an iPhone bisa lebih cepat.

Read More

Pertama, hindari charge dari port USB.

Berita Terkait :  Ngeri, iPhone 15 Pro Max Dibekali dengan Lensa Periskop

Harus diketahui bahwa port USB 1.0 atau 2.0 hanya memiliki kemampuan penyaluran daya 0,5 A (ampere). Untuk USB 3.0, kemampuan penghantarnya sebesar 0.9 A.

Padahal, charger iPhone bisa mentransfer daya sebesar 1 A. Artinya, mengisi lewat port USB akan lebih lambat karena aliran dayanya lebih pelan dibandingkan kemampuan charger orisinil iPhone.

Bukan cuma lebih lambat, ada juga risiko terjadi bottleneck karena arus yang keluar dan arus yang masuk tak seimbang.

Kedua, gunakan kepala charger iPad.

Pada dasarnya, menge-charge iPhone seharusnya menggunakan charger orisinil yang disediakan pada kotak kemasan perangkat. Namun, ada waktu-waktu tertentu di mana Anda butuh baterai iPhone terisi penuh dalam waktu singkat.

Nah, pada waktu-waktu darurat itu, silakan gunakan kepala chargermilik iPad. Faktanya, kepala charger iPad bisa menghantarkan daya sebesar 2,1 A atau sekitar dua kali lebih besar ketimbang iPhone.

Berita Terkait :  Daftar Smartphone Ikonik yang Patut Dilirik, Selain Nokia 3310

Saat diuji pada iPhone 6 Plus, penge-charge-an baterai dari kosong hingga penuh memerlukan waktu 2,5 jam saja dengan charger iPad. Sementara dengan charger iPhone orisinil, waktu yang dibutuhkan sekitar 3 jam 45 menit.

Ketiga, jangan beli kabel dan kepala charger yang tak tersertifikasi.

Memang, harga kabel dan kepala charger yang diecerkan tanpa melalui proses validasi dari Apple lebih murah. Namun, risikonya juga besar untuk kenyamanan pengguna ketika menge-charge.

Kebanyakan charger yang tak tersertifikasi alias KW hanya menyalurkan daya setengah daripada kabel orisinil. Ini jelas akan memperlambat proses pengisian daya.

Dampak lanjutannya, pengguna dibuat tak nyaman karena layar iPhone bakal terus-menerus memunculkan pemberitahuan bahwa kabel itu tak orisinil.

Berita Terkait :  Wow, Foxconn Kebanjiran Order Produksi iPhone 15 Secara Massal

Beberapa brand yang punya reputasi tinggi sebagai charger iPhone pihak ketiga adalah Anker dan Monoprice. Pokoknya, jika harus membeli charger dari perusahaan pihak ketiga, pastikan pada kemasannya tertera sertifikasi MFi (Made for iPhone/iPad/iPod).

Keempat, buka case iPhone.

Pelindung atau case iPhone menjadi akesori penting untuk mengantisipasi risiko ketika ponsel jatuh. Selain itu, case iPhone yang tersedia banyak yang menggemaskan sehingga estetika ponsel bertambah.

Namun, sebaiknya Anda sering-sering membuka “baju” iPhone, misalnya saat sedang di-charge atau ketika hendak dipakai memainkan game. Hal ini untuk menghindari baterai kepanasan.

Apple sendiri pernah mengatakan bahwa baterai iPhone akan lebih awet jika pengguna selalu menjaga stabilitasnya di suhu kamar.

Related posts