Bocah Kecil Intan Jadi Korban Bom Samarinda, Jokowi Pun Berduka

BABAT POST – Banyak yang berduka atas kematian bocah kecil Intan yang menjadi korban bom Samarinda tersebut. Bocah yang tak berdosa tersebut tewas mengenaskan.

Bom di gereja Oikumene, Samarinda, Kalimantan Timur pada Minggu (13/11) menewaskan seorang anak bernama Intan Olivia (3). Balita tak berdosa tersebut akhirnya menghembuskan nafas terakhir Senin (14/11) pagi setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit AW Sjahranie Samarinda.

Read More

Duka tak cuma milik kerabat, para pengguna Twitter pun bereaksi atas kematian Intan. Hampir semua mengutuk aksi yang dilakukan oleh Juhanda alias Jo tersebut. Foto wajah lugu Intan pun viral di ranah Twitter bersamaan dengan hashtag #RIPIntan yang menjadi trending topic. Bahkan, mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara, Dahlan Iskan pun menyampaikan belasungkawanya.

Berita Terkait :  Polisi Akan Bantu Ungkap Motif Kematian Harimau Sumatra Yang Tragis

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan duka cita mendalam atas berpulangnya Intan Olivia Marbun, bocah 2,5 tahun yang menjadi korban bom di Samarinda. Ia menyatakan teror bom Samarinda merupakan tindakan yang sudah di luar batas kemanusiaan.

“Tidak ada kata yang dapat menggambarkan betapa dalam rasa duka cita saya atas meninggalnya Intan. Itu sudah di luar batas kemanusiaan, karena ini anak-anak kita,” ujar Presiden Jokowi usai memberikan arahan di Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD), Bandung, Selasa (15/11/2016).

Berita Terkait :  Lima nyawa melayang karena terjangan banjir Bandang Subang

Jokowi pun menginstruksikan kepada jajaran Komandan Kodim dan Komandan Korem di seluruh Indonesia untuk turut memberikan rasa aman di masyarakat. Pemerintah sedang menyiapkan sebuah narasi untuk menyejukkan suasana dan menimbulkan rasa tenteram di masyarakat.

“Dalam sehari dua hari ini kita akan menyiapkan sebuah narasi besar agar masyarakat betul-betul merasakan ketenangan, bukan kekhawatiran,” ungkap dia.

Dalam arahannya, Jokowi turut menyampaikan tantangan-tantangan besar yang dihadapi bangsa Indonesia ke depan. Persoalan radikalisme, kemiskinan, pengangguran, dan ketimpangan merupakan sekian banyak hal yang dibicarakan presiden dalam kesempatan tersebut.

Berita Terkait :  Polisi masih periksa saksi perihal kecelakaan KRL

Tantangan itu kita sampaikan gamblang dan jelas agar TNI bisa mengambil peran sebanyak-banyaknya dari sisi mana TNI akan masuk. “Juga saya sampaikan mengenai daya saing, kemudahan berusaha, ekonomi global, dan geopolitik global seperti apa sehingga TNI bisa menyesuaikan dan mengantisipasi,” Jokowi memungkasi.a

Related posts