BABAT POST – Calon Gubernur DKI Jakarta petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok akan mengadakan konser berbayar yang diisi berbagai artis sebagai sarana kampanye akbar. Kegiatan serupa sebelumnya telah dilakukan TemanAhok.
“Kampanye akbar mungkin kita bikin, tapi pakai tiket kayak konser. Mungkin ada artis atau band mau nyumbang. Enggak dibayar. Saya enggak tahu,” ujar Ahok di Petojo Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (8/11/2016).
Apabila para artis di kampanye akbar rela tidak dibayar, maka harga tiket konser lebih terjangkau.
“Mungkin tiketnya hanya Rp 5.000 atau Rp 10.000. Tapi kan enggak ada tempat juga, GBK kan sudah penuh. Saya enggak tahu jadwal dari KPU, kalau mau 10.000 atau 20.000 orang bagaimana? Karena kita akan jual tiket. Saya enggak tahu semua tergantung timses,” ucap Ahok.
Ahok menegaskan dirinya tidak ingin ada pengerahan massa oleh parpol untuk datang di kampanye akbarnya. Apabila ada pendukung yang tidak mampu membayar tiket, kata Ahok, maka anggota DPRD dari parpol pendukung yang harus membelikan tiketnya.
“Saya sampaikan enggak ada model kampanye mengerahkan massa terus diangkutin, enggak. Kita jual tiket aja udah. Misalnya ada masyarakat, dari anggota partai enggak mampu beli, ya itu urusan anggota DPRD atau DPR. Biasalah mereka belikan 10 atau 20 gitu,” tandas Ahok.
gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ternyata berniat menggelar kampanye akbar.
“Kalau kampanye akbar mungkin kita bikin. Tapi pakai tiket kaya konser,” kata Ahok di Petojo Utara, Jakarta Pusat, Selasa (8/11/2016).
Menurut Ahok, kampanye itu nantinya dikonsep mirip konser seperti yang pernah dilakukan oleh relawan Teman Ahok. Namun, Ahok belum memikirkan detail konsep kampanye akbar yang akan digelar.
“Saya enggak tahu bagaimana pastinya. Itu kerjaan tim sukses nanti. Mungkin ada undang artis atau band yang nyumbang,” ucap Ahok.
Tak Tanggung-tanggung, Ahok berencana menerapkan harga tiket masuk (HTM) sebesar Rp 5 ribu hingga Rp 10 ribu. Tujuannya, agar massa yang datang ke kampanye akbar tersebut bukanlah massa bayaran. Pasalnya, Ahok enggan menggelar kampanye akbar jika massa yang datang sengaja dikerahkan.
“Saya sampaikan, enggak ada model kampanye yang mengerahkan massa diangkutin dari DPD, DPC, PAC dan ranting partai. Kita jual tiket saja. Misalnya, ada masyarakat enggak mampu beli, ya itu urusan PAC. Anggota DPRD atau DPR biasalah belikan 10 atau 20 tiket,” tandasnya.