BABAT POST – Terkait pembangunan DKI Jakarta, Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menilai hal itu sudah bergerak di luar rancangan awal. Ia pun khawatir pembangunan di Jakarta kemudian hari akan menjadi tidak terkendali.
Oleh karena itu, Muhaimin sangat berharap Pilkada DKI Jakarta 2017 dapat dimenangkan oleh figur yang kompeten dan mengerti cara menyelesaikan masalah di Ibu Kota sesuai keinginan warganya. Dalam hal ini, Muhaimin menyebut pasangan bakal cagub-cawagub yang mampu membenahi Jakarta adalah Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.
“Suksesi jadi pintu paling strategis. Pilgub adalah salah satu cara perubahan. Satu-satunya cara untuk mengubah dengan cepat adalah dengan mengganti gubernur Ahok dengan Agus-Sylvi,” kata Muhaimin, di DPP PKB, Jakarta Pusat, Jumat (14/10/2016).
Dalam kesempatan tersebut, Muhaimin menyinggung minimnya ruang berekspresi untuk warga Jakarta. Bahkan, kata Muhaimin, PKB harus merelakan salah satu kantornya di Ciganjur, Jakarta Selatan, dibuka untuk umum agar dapat dimanfaatkan sebagai tempat berolahraga warga sekitar.
“Saking tidak adanya tempat (terbuka), tempat saya di Ciganjur, halaman privat dan yayasan penuh sesak jadi tempat berkekspresi,” ungkap Muhaimin.
Pada Pilkada DKI Jakarta 2017, PKB berkoalisi dengan Partai Demokrat, PPP, dan PAN, mengusung pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.
Muhaimin menginstruksikan seluruh kader PKB untuk membantu memenangkan Agus-Sylviana pada Pilkada DKI Jakarta.
Sementara itu Direktur Eksekutif Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Philips J Vermonte, menilai kemunculan Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono merupakan kejutan yang menyenangkan.
Menurut dia, masyarakat sempat menduga calon-calon yang akan menjadi pesaing Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tidak punya kualitas baik.
“Ini surprise yang menyenangkan karena saat itu orang sempat mengantisipasi munculnya nama calon yang tidak terlalu disukai masyarakat,” kata Philips dalam sebuah diskusi bertema “Respons Publik terhadap Kemunculan Calon Gubernur DKI” di kawasan Mega Kuningan, Jumat (14/10/2016).
Menurut Philips, nama kandidat cagub yang beredar sebelumnya tidak terlalu disukai masyarakat. Masyarakat mulai apatis terhadap pesaing Ahok. Namun kejutan ternyata diberikan oleh partai-partai dengan memunculkan nama Agus dan Anies yang selama ini memiliki image positif.
“Orang bilang, loh ini calonnya menyenangkan semua. Sehingga yang beruntung adalah pemilih di Jakarta. Orang bisa punya alasan yang rasional dalam memilih,” kata Philips.
Ia mengatakan ada efek kejut dari kemunculan Agus dan Anies. Efek kejut itu pernah membawa Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi presiden.
Menurut Philips, awalnya elektabilitas SBY juga hanya sekitar 4 persen saja. Namun, efek kejut berubah menjadi momentum yang membawa kemenangan bagi SBY. Philips mengatakan, jika hal itu dikelola dengan baik oleh Agus dan Anies, keduanya memiliki peluang untuk mengalahkan petahana.