BABAT POST – Blackberry, seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, akan berkonsentrasi untuk mengembangkan smartphone Android dan software yang akan dijalankan di smartphone bikinan pihak ketiga tersebut.
Salah satu pengembangan software yang dilakukan BlackBerry adalah aplikasi keamanan. Saat ini, pihak perusahaan mengklaim sudah membuat aplikasi keamanan terbaik, bernama DTEK. Aplikasi tersebut sudah dipakai di salah satu perangkat Android BlackBerry, yakni DTEK50.
Perangkat-perangkat berikutnya kemungkinan besar juga akan menggunakan aplikasi tersebut.
Selain aplikasi keamanan, BlackBerry juga fokus membuat peranti lunak dan aplikasi manajemen perangkat untuk Android dan iOS.
Strategi lisensi yang disebutkan di atas sudah dijalankan oleh BlackBerry. Perusahaan pertama yang kebagian lisensi tersebut berasal dari Indonesia, yakni Tiphone Mobile Indonesia Tbk, yang mana merupakan afiliasi dari PT Telekomunikasi Indonesia.
Bersama BlackBerry, Tiphone membuat sebuah perusahaan joint venture yang dinamakan PT BB Merah Putih.
Nantinya, BB Merah Putih yang akan bertanggung jawab untuk memproduksi dan juga memasarkan produk dengan label “BlackBerry” di Indonesia. Ponsel-ponsel itu akan dirakit di Cikarang, Jawa Barat.
Hanya saja, tidak diketahui, apakah BB Merah Putih hanya mengerjakan perangkat khusus untuk pasar Indonesia saja atau tidak. Belum diketahui juga, apakah model ponsel yang dibikin BB Merah Putih akan dipasarkan di luar Tanah Air atau tidak.
Sementara itu, menurut Tiphone, BlackBerry merupakan salah satu merek yang dipercaya dan dihormati di Indonesia. Oleh karena itu, perusahaan tersebut memutuskan untuk tergabung dalam perusahaan joint venture BB Merah Putih tersebut.
Penunjukan Tiphone diyakini juga akan memuluskan langkah BlackBerry untuk memasarkan produk barunya di Indonesia. Dengan ini, BlackBerry bisa memenuhi syarat tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) ponsel 4G.
Setelah Indonesia, tak menutup kemungkinan BlackBerry bakal terus mempromosikan handset di seluruh dunia dengan model bisnis lain.
Selain ponsel, BBM, aplikasi messenger kebanggaan BlackBerry, juga sudah diserahkan ke Indonesia. Saat ini, lisensi aplikasi tersebut dipegang oleh perusahaan Elang Mahkota Teknologi (Emtek).
Intinya, BlackBerry tidak lagi memproduksi ponselnya lagi, melainkan menyerahkannya ke pihak rekanan. BlackBerry kini fokus dalam hal pengembangan bisnis dan lisensi software saja, melalui divisi bisnis Mobility Solutions.
Dengan strategi baru seperti ini, akankah smartphone BlackBerry bisa kembali menuai kepopuleran? Kita tunggu saja.