BABAT POST – Posisi puncak klasemen perolehan medali Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX 2016 masih diduduki sang tuan rumah Jawa Barat (Jabar). Hingga Minggu (25/9/2016) pukul 21.00 WIB, Jabar meraup total 366 medali, dengan rincian 166 medali emas, 93 perak, dan 107 perunggu.
Jawa Timur masih menduduki peringkat 2 dengan 278 medali, terdiri dari 99 emas, 98 perak, dan 81 perunggu, mengungguli DKI Jakarta yang ada di peringkat 3 dengan raihan total 271 medali, terdiri dari 94 medali emas, 92 perak, dan 85 perunggu.
Jabar menambah pundi emas dari cabang atletik lewat Agus Prayogo yang menyumbangkan emas nomor lari 10.000 meter putra di Lintasan Atletik Stadion Pakansari, Cibinong, Minggu (25/9/2016) pagi. Agus mencatatkan waktu tercepat 30:23.98. Itu medali emas kedua Agus setelah sebelumnya juara di nomor 5.000 meter.
Selain atletik, Jabar juga meraup lebih dari 24 medali emas yang diperoleh antara lain dari cabang dayung, ski air, taekwondo, pencaksilat, balap sepeda, catur, renang perairan terbuka, terbang layang hingga panjat tebing.
Sementara itu untuk rekor baru Jawa Barat tak mencatatkan satu pun rekor baru di arena atletik yang diselenggarakan di stadion Pakansari, Minggu (26/9/2016). Berdasarkan catatan PB PON, rekor baru di nomor atletik tercipta oleh atlet DKI Jakarta dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Menurut juru bicara PB PON XIX, Perry Soeparman, rekor di atletik tercipta di nomor lari gawang putra 400 meter, atas nama Andrian dari NTB. Atlet ini mencatat lari selama 51,83 detik, memecahkan rekor sebelumnya atas nama Zulkarnaen Purba yang mencatatkan waktu 51,84 detik. Rekor baru tercipta di PON XIX tahun 2016, setelah 16 tahun.
Sementara untuk tolak peluru putra, rekor tercipta atas nama Adriansyah Apandi (DKI Jakarta), dengan lemparan sepanjang 52,28 meter. Sebelumnya, di nomor ini pecah atas nama Ong Kok Hin, dengan lemparan 52,16 meter. Rekor ini tercipta pada 2004 di Palembang.
Rekor lari gawang putri juga tercipta di arena atletik nomor lari gawang putri 100 meter, yang dipecahkan atas nama Emelia Nova. Atlet asal DKI Jakarta ini memecah rekor dengan jangkauan waktu 13,35 detik. Sebelumnya rekor ini pecah atas nama Dedeh Erawati pada 2012. Rekor PON ini masih di bawah rekor nasional, yang dicatatkan pelari yang sama di Taiwan, dengan jangkauan waktu 13,18 detik.
Sedangkan di lompat tinggi putri, kata Pery, rekor PON pecah atas nama Nadia Anggaraini. Ia merupakan atlet dari DKI Jakarta yang mencatatkan rekor lompatan setinggi 178 meter. Rekor sebelumnya, diciptakan Rumini dengan lompatan setinggi 176 meter. Rekor nasionalnya diciptakan Nadia Anggaraini di Singapur pada 2016, setinggi 179 meter.
Pada lempar palu putra, juga terjadi rekor yang diciptakan Rose Herlinda dari DKI Jakarta. Di arena atletik di Stadion Pakansari Bogor, Rose mencatatkan lemparan sejauh 51,20 meter. Sementara rekor sebelumnya diciptakan nama yang sama, sejauh 50,96 meter. Rose juiga menciptakan rekor nasional di tahun 2009, dengan lemparan sejauh 54, 12 meter.
“Jadi masih dibawah rekor nasional ya” kata Pery saat konperensi pers di Bandung, Minggu (26/9/2016).
Sementara di nomor sapta lomba (heptahlon) putri, atlet Emelia Nova dari DKI mencatatkan rekornya dengan nilai 5382. Nilai ini bahkan rekor baru untuk PON dan rekor nasional. Sebelumnya rekor PON dipegang Rumini dengan nilai 4951, dan rekor nasional pada 1993 dengan nilai 5204.
“Rekor PON XIX ini tak hanya memecahkan rekor PON, namun juga memecahkan rekor nasional yang tercipta pada 1993,” kata Ketua Bidang Pertandingan, Yuda M. Saputra.
Sedangkan Jatim dari ski air, balap sepeda, loncat indah, golf, sepatu roda, pencak silat, hingga catur. Sedangkan DKI Jakarta dari balap motor, terbang layang, sepatu roda, berkuda, dan senam.
Daftar Perolehan Medali PON XIX 2016, Minggu (25/9/2016) hingga Pukul 21.00 WIB
- JAWA BARAT 166 93 107 366
2. JAWA TIMUR 99 98 81 278
3. DKI JAKARTA 94 92 85 271
4. JAWA TENGAH 18 33 51 102
5. SUMATERA UTARA 14 12 23 49
6. PAPUA 13 10 20 43
7. RIAU 12 21 16 49
8. BALI 12 15 25 52
9. KALIMANTAN TIMUR 9 20 39 68
10. DI YOGYAKARTA 8 11 16 35
11. SULAWESI SELATAN 7 16 14 37
12. SUMATERA BARAT 7 9 11 27
13. BANTEN 7 7 18 32
14. KALIMANTAN SELATAN 7 6 8 21
15. SUMATERA SELATAN 5 6 11 22
16. SULAWESI TENGGARA 5 2 3 10
17. NUSA TENGGARA BARAT 4 4 9 17
18. MALUKU 4 1 4 9
19. LAMPUNG 3 4 6 13
20. ACEH 3 3 2 8
21. JAMBI 2 6 14 22
22. KALIMANTAN TENGAH 2 3 3 8
23. KALIMANTAN UTARA 2 0 2 4
24. GORONTALO 2 0 0 2
25. KEP. BANGKA BELITUNG 1 5 4 10
26. KALIMANTAN BARAT 1 3 5 9
27. SULAWESI TENGAH 1 2 4 7
28. SULAWESI UTARA 1 0 2 3
29. KEP. RIAU 0 3 4 7
30. PAPUA BARAT 0 1 5 6
31. BENGKULU 0 1 1 2
32. Nusa TENGGARA TIMUR 0 1 0 1
33. SULAWESI BARAT 0 0 1 1