Benci Terhadap Islam, Pendukung Donald Trump Serang 2 Wanita Muslim yang Sedang Membawa Bayi

BABAT POST – Sebuah aksi penyerangan menimpa dua wanita Muslim yang sedang membawa bayi di kereta dorong di kawasan Brooklyn, New York. Aksi penyerangan itu dilakukan oleh seorang pendukung calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik Donald John Trump. Penyerang mencoba merobek jilbab yang dikenakan kedua wanita Muslim tersebut.

Pendukung Trump yang melakukan serangan itu adalah seorang wanita bernama Emirjeta Xhelili, 32. Saat menyerang, dia meneriakkan hinaan bernada kebencian terhadap Islam.

Read More
Berita Terkait :  RI-China Pelajari Peluang Kerja Sama Pelatihan Tenaga Kerja

”F**k, keluar dari sini,” teriak Xhelili, yang ditirukan seorang asisten jaksa.

”F **k hengkang dari Amerika, Ini adalah Amerika, Anda tidak harus berbeda dari kami,” lanjut teriakan pelaku, seperti dikutip New York Daily News, Sabtu (10/9/2016).

Xhelili lantas menekan dua wanita Muslim itu di bagian wajah dan mencoba merobek jilbab yang mereka kenakan.

Menurut jaksa, serangan itu juga membahayakan bayi berusia 15 bulan di dalam kereta dorong yang dibawa kedua korban. Para wanita Muslim itu berupaya menjaga kereta dorong agar tidak terbalik.

Berita Terkait :  Perlakuan tak manusiawi Terhadap Imigran di Austria

”Dia bahkan tidak peduli terhadap kondisi bayi. Begitulah bagaimana seriusnya kejahatan kebencian ini,” kata ” kata Asisten Jaksa Kelli Muse saat membacakan dakwaan di sebuah pengadilan di Brooklyn, pada hari Jumat waktu setempat.

“Dia terus mengejek mereka di depan polisi saat berada di dalam tahanan, (dengan) mengatakan ‘Kalian bukan di sini. Pergi dari sini’,” ujar Muse menirukan ejekan Xhelili.

Xhelili merupakan pendukung Trump yang rutin mengunggah sejumlah posting-an di media sosial dengan nama akun Mary Magadalene.

”Amerika adalah bahtera Nuh,” bunyi salah satu posting-an yang dia tulis.

”Trump akan menang,” bunyi posting-an lainnya.

Berita Terkait :  Donald Trump Langsung Berikan Ancaman Kepada Negara Israel

Anehnya, Xhelili adalah seorang imigran yang berasal dari Albania. Mayoritas warga Albania sendiri adalah Muslim.

Dewan Hubungan Islam (CAIR) merilis pernyataan yang mendesak pihak berwenang untuk mengambil tindakan Xhelili secara serius.

“Kami mendesak Kantor Jaksa Brooklyn untuk menuntut serangan mengerikan ini,” kata Direktur Eksekutif CAIR-New York, Afaf Nasher.

”Kami mendesak masjid dan lembaga-lembaga Islam untuk meningkatkan langkah-langkah keamanan, terutama pada akhir pekan ini di saat bangsa ini menandai 15 tahun serangan teror 9/11, yang beberapa mungkin digunakan sebagai alasan untuk menyerang Muslim Amerika,” lanjut dia.

Related posts