BABAT POST- Remaja ini tuntut Facebook karena terbitkan foto Telanjangnya, FB juga dituduh sensor foto masa Perang Vietnam– Gara-gara foto telanjangnya dimuat di media sosial FB,MSeorang remaja perempuan berusia 14 tahun di Irlandia Utara menuntut Facebook.
Menurut sang Pengacaranya fotonya itu telah disalah gunakan oleh seorang pemeras dan berulang kali di postkan di internet sebagai aksi balas dendam.
Remaja itu menggugat Facebook dan seorang pria yang menerbitkan foto bersangkutan, yang diyakini merupakan bentuk gugatan hukum pertama dalam kasus seperti ini.
Dalam sidang di Belfast, pengacara penggugat mengatakan foto telanjangnya ditaruh di halaman ‘untuk mempermalukan’ dan tindakan memblokir penerbitan ulang mestinya merupakan sesuatu yang ‘tidak bisa ditawar lagi’ oleh perusahaan.
“Jika mereka memblokirnya maka penerbitan selanjutnya dari foto telanjang dia tidak akan terjadi.”
Namun pengacara Facebook berpendapat tuntutan ganti rugi harusnya disingkirkan dengan mengatakan perusahaan selalu mencabut foto jika diberitahu.
Remaja -yang berdasarkan hukum tidak boleh diidentifikasi- itu menuntut ganti rugi karena penyalahgunaan informasi pribadi, kelalaian, dan pelanggaran Undang-Undang Perlindungan Data.
Facebook menghadapi tuduhan penyalahgunaan kekuasaan dengan berulangkali menghapus salah satu gambar paling terkenal dari Perang Vietnam – gambar seorang anak perempuan yang lari dari serangan bom Napalm.
Surat kabar Norwegia, Aftenposten, mengatakan perusahaan teknologi itu telah membatasi kebebasan informasi karena ketidakmampuan mereka membedakan antara pornografi anak dengan foto bersejarah.
Surat kabar tersebut telah menggunakan gambar terkenal itu untuk melaporkan keputusan Facebook menghentikan akun seorang penulis Norwegia beberapa pekan lalu karena menggunakan foto tersebut.
Sejak itu, banyak warga Norwegia yang protes kepada Facebook dengan memajang foto itu di laman mereka dan Facebook terus menghapusnya.
Puncaknya adalah ketika Perdana Menteri Norwegia, Erna Solberg, ikut serta dalam protes dengan memasang foto itu hari Jumat (09/09), dan lagi-lagi Facebook menghapusnya.
“Dengan menghapus gambar seperti itu, apapun niat baik mereka, itu adalah upaya untuk melakukan penyuntingan terhadap sejarah kita bersama,” kata Solberg kepada kantor berita Norwegia, NTB.
Dalam pernyataan dari kantor Facebook di Eropa, perusahaan tersebut menjawab bahwa “sulit untuk membedakan antara satu foto seorang gadis kecil telanjang dengan foto lainnya.”
Gadis kecil dalam foto bersejarah itu adalah Kim Phuc, yang telanjang dan berlari ketika bom Napalm melelehkan lapisan kulitnya.
Surat kabar Aftenposten kemudian menerbitkan surat terbuka kepada pendiri Facebook Mark Zuckenberg di situs online mereka, dimana pemimpin redaksi Espen Egil Hansen menuduh raksasa media sosial itu menyalahgunakan kekuasaan.
Sumber BBC