Hati-hati iPhone anda bisa diretas?

BABAT POST-Hati-hati iPhone anda bisa diretas?- Anda pengguna iPhone kini harus berhati-hati. Para peretas bisa menempatkan spyware pada iPhone anda ketika anda mengeklik tautan yang di kirim setelah ditemukan Cacat pada sistem operasi iOS Apple.

Pertama kali terungkap tentang kecacatan pada sistem operasi iOS adalah ketika seorang pengacara hak asasi manusia memberi tahu dua perusahaan keamanan teknologi informasi (IT) tentang pesan teks yang diterimanya dari orang tak dikenal seperti dilansir dari BBC.

Berita Terkait :  Inilah Penampakan Smartphone 4G Murah Berlayar HD

Dua perusahaan keamanan IT yang diberitahu, Citizen Lab dan Lookout, tidak bersedia mengungkap secara rinci temuan mengenai kecacatan pada sistem operasi iOS sampai Apple melakukan pembenahan.

Namun, secara garis besar, mereka menemukan tiga cacat yang sebelumnya tidak diketahui pada sistem pengodean Apple.

Sejak saat itu Apple memutakhirkan peranti lunak iPhone untuk mengatasi masalah ini.

Pada pesan teks Pengacara bernama Ahmed Mansoor menerima pesan teks pada iPhone-nya pada 10 dan 11 Agustus.

Berita Terkait :  Vivo Rilis Vivo Y78 Plus dengan Hadirkan Layar Lengkung 120Hz Rasa Flagship

Isi pesan tersebut berjanji akan mengungkapkan “rahasia” orang-orang yang diduga disiksa di penjara Uni Emirat Arab (UEA) jika Mansoor membuka tautan yang tertera.

Akan tetapi, Mansoor tidak membukanya. Dia justru menghubungi dua perusahaan keamanan IT.

Jika dia nekad membuka tautan tersebut, menurut Citizen Lab, iPhone-nya akan bisa disusupi peranti lunak oleh sang pengirim tanpa sepengetahuannya.

“Begitu terinfeksi, ponsel Mansoor akan menjadi mata-mata digital dalam sakunya. Kamera dan mikrofon pada iPhone-nya akan bisa diakses untuk memata-matai lingkungan di sekitar peranti tersebut,” kata Citizen Lab.

Berita Terkait :  4 Monster Langka yang paling susah Ditangkap di Pokemon Go

Tak hanya itu, iPhone milik Mansoor akan bisa merekam percakapan Whatsapp dan mengintip semua pesan teks, dan melacak semua pergerakan tanpa Mansoor pernah sadar.

Para peneliti keamanan IT meyakini spyware itu diciptakan NSO Group, sebuah perusahaan Israel di bidang ‘perang siber’.

 

Related posts