BABAT POST-Ini isi Pembicaraan Messi dan pelatih Baru Argentina yang bikin Messi batal Pensiun-Segera setelah kegagalan timnas Argentina di final Copa America Centenario pada Juni lalu lewat adu penalti , sang superstar dengan isak air mata menyatakan dirinya pensiun dari panggung sepak Bola Internasional. Ini menjadi kegagalan ketiga di final beruntun dalam 3 tahun terakhir sejak Piala Dunia 2014 di Brasil dan Copa America 2015 di Chile. Adalah Pelatih baru timnas Tangi Edgardo Bauza yang membuat pemain yang dijuluki pemain dari planet lain ini memutuskan menganulir keputusan pensiunnya. Hal yang membuat sang Allenatore Bauza akan langsung mendaftarkan nama Messi ke skuat timnas Albicelester untuk laga kualifikasi Piaal Dunia 2018 melawan Uruguay dan Venezuela, September nanti.
Bauza sendiri sebenarnya tak membujuk sang superstar untuk kembali berseragam timnas namun sang Bos Baru hanya memberi saran agar La Pulga (julukan Messi) untuk mengacuhkan kritik yang datang dari luar.
“Saya pergi (bicara kepada Messi) bukan untuk meyakinkan dirinya, saya cuma membahas sepak bola,” kata Bauza kepada La Nacion seperti dikutip Soccerway, Selasa (23/8/2016).
“Nyaris dua jam kami berbincang tentang sepak bola dan alamiah saja setelah itu namanya akan masuk daftar (timnas lagi).”
“Saya mengatakan kepadanya di Argentina ada 100 idiot, yang mencaci dan mengkritik, tapi saya bilang bahwa orang-orang punya harapan besar dan kalau ia mendengarkan 100 idiot yang mengkritik, maka ia akan jadi gila,” ujar Bauza lagi.
“Lalu (sempat) keluarlah pernyataannya (untuk pensiun), yang menurut saya terbilang sangat wajar, dan itu mencerminkan betapa dia ingin memenangi sesuatu dengan timnas.”
“Memiliki pemain terbaik dunia tidak menjamin Anda akan memenangi pertandingan, tetapi Anda dijamin menjadi ancaman buat lawan. Kita perlu memaksimalkan Messi,” ucap pengganti Gerardo Martino itu.
“Saya membayangkan dia di dua atau tiga posisi, sesuatu yang kita sudah kami bicarkan. Tapi, kita lihat saja nanti. Itu semua tergantung pada tim. Secara alamiah ada tekanan menjadi dirinya. Dan dia tahu itu. Dan kita semua tahu ketika ia menguasai bola, ia bisa membuat sesuatu yang berbedai. Tapi, dia perlu bantuan dari tim.”