BABAT POST – Meski sudah memastikan diri ikut dalam koalisi kekeluargaan namun isu membelotnya PDIP itu tetap santer terdengar. Para anggota koalisi kekeluargaan lainnya pun telah menyiapkan strategi khusus bila partai besutan Megawati itu benar keluar.
Pasalnya saat ini, isu mengkawinkan calon petahana, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat semakin santer terdengar.
Meski demikian, lima partai dalam koalisi kekeluargaan, Gerindra, PKS, PKB, PAN, dan PPP tak gentar menghadapi PDI Perjuangan. Sementara satu partai lainya, Partai Demokrat masih diyakini cukup bimbang.
Melihat dari jumlah kursi yang ada, lima partai ini sudah cukup persyaratan sebanyak 22 kursi DPRD, karena bila ditotalkan ada 42 kursi di DPRD.
Ketua Tim Penjaringan Partai Gerindra, Syarif mengaku tidak mempermasalahkan bila PDIP akhirnya memisahkan diri. Karena hal itu sudah bagian dari skema yang dipersiapkan partainya dan sejumlah partai pengusung untuk memenangkan Pilgub DKI 2017 nanti.
“Itu bagian dari rencana kok. Yang jelas saat ini, kami sudah berikan karpet merah buat PDI Perjuangan. Cagub (calon gubernur) kita serahkan ke PDI Perjuangan,” tutur Syarif, Minggu (14/8/2016).
Dan mengenai dukungan PDIP ke Ahok, Syarif menegaskan kalau itu hanya isu kecil saja. Pasalnya, lanjut Syarif, koalisi kekeluargaan yang dibangunnya sudah cukup solid.
Ia pun percaya PDI Perjuangan akan tetap bersamanya dan membawa Tri Rismaharini untuk di kawinkan dengan Sandiago Uno.
“Kalau mereka (PDI Perjuangan) dukung Ahok, maka cuman dapat wakil. Tapi kalo komitmen di (koalisi) kekeluargaan DKI 1 sudah ditangan,” tutupnya.
Sementara itu, ketua DPW Partai Amanat Nasional, Eko Patrio menegaskan perkawinan Ahok-Djarot adalah isu belaka. Pasalnya, dari bocoran sejumlah petinggi PDI Perjuangan hal itu belum dibahas.
“Koalisi kekeluargaan masih pada komitmen awal kok,” tegas Eko ketika dihubungi, Minggu (14/8/2016).
Eko berharap dalam pencalonan ini, PDI Perjuangan tetap mengajukan Tri Rismaharini sebagai calon gubernur. Pasalnya, hanya Risma yang dianggap memenuhi sejumlah persyaratan tersebut.
Meski demikian, Eko tak mempersalahkan bila pada nantinya Partai berlambang banteng moncong putih itu keluar. Sedangkan PAN masih tetap komitmen berada di koalisi kekeluargaan untuk tetap mencalonkan Sandiago Uno sebagai DKI 1.
Kondisi demikian, lanjut Eko telah mendapatkan persetujuan dari DPP PAN.
“Intinya asal bukan Ahok aja,” tuturnya.
Terpisah, Ketua Umum DPW PKS DKI Jakarta, Syakir Purnomo mengatakan saat ini partainya masih terus menggodok beberapa nama bacagub DKI, termasuk Muhammad Idrus.
Syakir tak mempermasalahkan sekalipun pada akhirnya Cagub yang keluar nantinya bukan merupakan dari internal PKS. Namun dirinya masih berharap, Cagub itu memiliki kriteria mumpuni sesuai dengan karakter PKS dan koalisi kekeluargaan.
Karenanya untuk mencapai itu semua, PKS mempersilahkan kadernya maupun calon eksternal, termasuk mantan Pangdam Jaya, Letjend TNI Sfarie Sjamsoeddin untuk berkomunikasi dan besilaturahmi dengan masyarakat PKS dan warga DKI.