Penakluk Lionel Messi Ini Putuskan Jadi ‘Gamer’

BABAT POST – Wendell Lira, mendadak tenar setelah golnya jadi salah satu kandidat gol terbaik 2015. Pesepakbola asal Brasil itu bahkan bersaing dengan Lionel Messi dan Alessandro Florenzi untuk memperebutkan Puskas Award.

Wendell Lira akhirnya menjadi peraih Puskas Award 2015 setelah mengumpulkan suara terbanyak dalam voting di situs resmi FIFA dan France Football. Dia pun naik ke panggung dalam gala Ballon d’Or, di Zurich, Swiss, 11 Januari silam.

Gol yang mengantarkan Wendell Lira meraih penghargaan gol terbaik tercipta saat dirinya masih berkostum Goianesia. Dia menciptakan sebuah gol istimewa ke gawang Atletico-GO di ajang Campeonato Goiano pada 11 Maret 2015. Gol itu tercipta melalui kerja sama apik antara tiga pemain Goianesia. Wendell Lira menuntaskan serangan melalui sebuah bicycle kick cantik.

Berita Terkait :  Prediksi Skor Atalanta vs Inter Milan 13 November 2022: Derby Lombardy Nan Ketat

Namun siapa sangka, setelah 6 bulan sebuah putusan besar dibuat Wendell Lira. Peraih Puskas Award 2015 atas penghargaan gol terbaik di dunia itu memutuskan pensiun dari lapangan hijau dan beralih menjadi pemain game alias gamer profesional.

Mantan penyerang Goianesia itu sempat mengguncang dunia kala menaklukkan Lionel Messi sebagai Pencetak Gol Terbaik 2015. Lira telah mencicipi manisnya dunia sepak bola seusai meraih gelar Puskas tersebut.

Lira disambut bak pahlawan di kampung halamannya, Santa Genoveva, setelah memenangi persaingan atas ikon FC Barcelona, Lionel Messi, dan bintang AS Roma, Alessandro Florenzi.

Berita Terkait :  Prediksi Skor Napoli vs Eintracht Frankfurt, 16 Maret 2023: Jadwal Siaran Langsung Liga Champions Kamis Ini di Moji

Namun, Lira menyatakan gantung sepatu pada Kamis (28/7/2016) untuk fokus menjadi pemain profesional game FIFA.

“Saya memiliki dua impian dalam hidup, yang pertama mungkin untuk diwujudkan, dan yang lainnya hampir mustahil,” kata Lira kepada Globoesporte.

“Saya ingin menjadi pesepak bola dan meraih gelar juara, tetapi ini sulit, karena menjalani sepak bola di Brasil sangat susah untuk menjadi profesional. Saya hidup 15 tahun dalam dunia sepak bola, ada masa baik dan buruk,” ucapnya lagi.

Lira mengaku mendapat pencerahan dari Tuhan.

“Saya memiliki momen membanggakan dalam sepak bola yang tak akan terlupakan dan saya sungguh senang bisa berkecimpung di dunia ini. Namun, saya juga punya impian menjadi seorang gamer. Saya selalu memiliki hasrat untuk merealisasikannya,” ujar Lira.

Berita Terkait :  Ini Jadwal Lengkap Siaran Langsung Piala Dunia 2018 di Trans7 dan TransTV

“Nyaris tidak masuk akal memilih berhenti bermain sepak bola dan hidup sebagai gamer, tetapo Tuhan memberi saya kesempatan,” tuturnya lagi.

Lira pun mengutarakan target utama di masa depan.

“Sekarang, impian saya adalah menjadi juara dunia FIFA dan saya ingin mendedikasikan diri saya untuk meraih titel tersebut,” ujar Lira dalam wawancara dengan Globo TV.

Saat ini, Lira adalah juara regional FIFA 17 di Goias. Dia bahkan memimpin klasemen Amerika Selatan dalam beberapa kesempatan.

Selain itu, pemuda berusia 27 tahun ini juga sudah pernah mengalahkan juara dunia teranyar, Abdulaziz Alshehri.

Related posts