Korut Buktikan Ancamannya Dengan Menembakkan 3 Rudal Balistik Hari Ini

BABAT POST – Keputusan AS menempatkan sistem persenjataan anti-rudal di Korea Selatan kini berbuntut panjang. Sepekan setelah memberikan ancaman, militer Korea Utara (Korut) menembakkan tiga rudal balistik pada Selasa (19/7/2016) pagi.

Militer Korea Selatan yang memantau manuver Korut itu mengklaim proyektil rudal yang ditembakkan memiliki jangkaun hingga 600 kilometer ke arah laut Jepang.

Read More

Penembakan tiga rudal balistik oleh rezim Pemerintah Kim Jong-un ini merupakan manuver terbaru dalam serangkaian tes rudal balistik yang kontroversial.

Tiga rudal diluncurkan dari pantai timur Korut ke arah laut pada pukul 05.45-06.20 waktu setempat. Rudal-rudal yang ditembakkan diduga jenis rudal Scud.

Berita Terkait :  Ini Respon Korut Pasca AS Masukkan Kim Jong-Un Dalam Daftar Hitam

Menurut Staf Gabungan Militer Korea Selatan (JCS) rudal Scud mampu mencapai semua wilayah Korea Selatan. Militer Korea Selatan kini mengaku tidak bisa menutup mata atas perkembangan rudal negara tetangga yang jadi musuh tersebut.

Sebelumnya, Kementerian Unifikasi Korea Selatan memperingatkan bahwa Korut sepenuhnya siap dan bisa melakukan uji coba senjata nuklir yang kelima.

Meskipun sanksi PBB dan kecaman internasional kuat, Korut telah melakukan uji coba senjata nuklir pada tahun 2006, 2009 dan 2013, dengan yang terbaru dilakukan pada bulan Januari tahun ini, di mana rezim Kim Jong-un mengklaim sukses menguji coba miniatur bom hidrogen.

”Korut tampaknya sepenuhnya siap untuk melaksanakan uji coba nuklir setiap saat (ketika order diberikan oleh pemimpinnya Kim Jong-un). Korea Selatan sedang memantau setiap gerakan di situs uji coba (Korea) Utara dengan bekerjasama dengan negara Amerika,” kata juru bicara Kementerian Unifikasi Korea Selatan, Jeong Joon-hee, pada konferensi pers reguler.

Berita Terkait :  Agustus 2016, Diprediksi Bakal Terjadi Perang Besar Antara Korea Utara dan Amerika Serikat

Kantor berita Yonhap melaporkan, selama akhir pekan, laporan data intelijen Amerika dan Korea Selatan menunjukkan adanya peningkatan aktivitas di situs uji coba nuklir Korut di Punggye-ri.

Seperti yang diinformasikan sebelumnya, pekan lalu, Korea Utara mengancam akan melakukan “tindakan fisik” setelah Washington dan Seoul mengumumkan rencana untuk menggelar sistem pertahanan anti-rudal canggih demi mengantisipasi ancaman Korea Utara.

Sistem pertahanan yang dikenal dengan nama Terminal High Altitude Defense System (THAAD), akan ditempatkan di kawasan Seongju pada akhir tahun depan.

Dan seorang sumber militer yang tak mau disebutkan namanya meyakini, uji coba misil Korea Utara kali ini terkait dengan ancaman mereka pekan lalu.

Berita Terkait :  Kamis Putih Paus Fransiskus, Rayakan Bersama Dengan Para Mafia

“SCUD adalah senjata yang paling mungkin digunakan (Korea) Utara untuk menghantam Seongju,” ujar perwira itu menurut kantor berita Yonhap.

Korea Utara dikabarkan memiliki sedikitnya 600 rudal SCUD, yang adalah buatan Uni Soviet lalu dimodifikasi neger itu. Rudal ini diperkirakan memiliki daya jangkai antara 300-700 kilometer.

AS sebenarnya sudah menempatkan sistem pertahanan udara Patriot yang bisa melakukan intervensi terhadap rudal musuh di ketinggian rendah.

Sedangkan sistem THAAD, ujar militer Korea Selatan, bisa digunakan untuk mencegah serangan rudak musuh di berbagai ketinggian.

Rencana penempatan sistem pertahanan THAAD ini tak hanya dikecam Korea Utara tetapi juga oleh rakyat yang tinggal di wilayah Seongju.

Warga khawatir penempatan sistem persenjataan itu akan menghancurkan perekonomian daerah, pertanian melon dan mengakibatkan bahaya bagi kesehatan serta lingkungan.

Related posts