BABAT POST – Sebuah penembakan membabi buta kembali terjadi di Amerika Serikat. Kali ini, tiga personel polisi Baton Rouge, Louisiana, Amerika Serikat (AS) tewas setelah tiga pria melepaskan tembakan pada Minggu (17/7) waktu setempat. Satu penyerang dilaporkan tewas, sementara dua lainnya masih buron.
“Para petugas di Baton Rouge menanggapi panggilan darurat, saat mereka akhirnya ditembaki oleh seseorang,” kata Walikota Baton Rouge, Kip Holden, seperti dikutip dari Reuters.
Lokasi penembakan ada di dekat markas polisi dan jalan raya.
Seorang saksi mata menuturkan, ia melihat seorang pria bersenjata melepaskan tembakan ke arah polisi. Sementara pelaku lainnya yang mengenakan kemeja merah, tergeletak di tempat parkir. Sedangkan pria lainnya melarikan diri.
Polisi menyatakan, mereka mencari lebih dari satu tersangka. Aparat juga meminta masyarakat waspada terhadap orang-orang berpakaian hitam dan membawa senjata laras panjang.
Belum diketahui pasti, apakah ada hubungan antara penembakan ini dengan kerusuhan yang baru-baru ini terjadi di Baton Rouge dan Minnesota. Kerusuhan itu sendiri pecah setelah tewasnya seorang pria kulit hitam di tangan polisi.
Atas peristiwa itu, Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, mengutuk serangan itu. Obama juga bersumpah, bahwa keadilan akan ditegakan dan pelaku bakal ditangkap.
“Kami mungkin belum mengetahui motif serangan ini, tapi saya ingin memastikan, tidak ada pembenaran untuk kekerasan terhadap penegakan hukum, serangan ini adalah tindakan pengecut,” tegasnya, seperti dikutip dari Reuters, Senin (18/7).
Memang, hingga kini belum diketahui, apakah aksi penembakan yang berujung pada tewasnya tiga polisi Baton Rouge itu memiliki hubungan dengan kerusuhan yang baru-baru ini terjadi di Baton Rouge dan Minnesota. Kerusuhan itu pecah setelah tewasnya seorang pria kulit hitam di tangan polisi.
Obama sendiri tengah berusaha meredakan ketegangan yang muncul akibat isu rasial tindakan polisi terhadap masyarakat kulit hitam di AS. Sementara Gerakan hak-hak sipil warga kulit hitam menyerukan polisi untuk mengakhiri tindakan rasial.
Tewasnya tiga personel penegak hukum tak luput dari perhatian calon Presiden AS dari partai Republik, Donald Trump.
“Kami menuntut hukum dan ketertiban,” kata Trump dalam sebuah posting Facebook pada Minggu sore.