BABAT POST – Waspadai jika anak anda sudah mulai sulit diatur, tak bisa fokus, dan sering bersikap impulsif, mungkin itu tanda anak menderita ADHD.
Gangguan perilaku hiperaktif dan pemusatan perhatian (Attention Deficit Hyperactivity Disorder/ADHD) memang sulit dikenali jika anak berusia kurang dari 3 tahun. Tapi, ada beberapa tanda spesifik pada anak yang terlalu aktif yang menandakan adanya gangguan ADHD.
Ada beberapa tanda yang bisa Anda kenali sejak dini, sehingga orangtua bisa segera memberikan stimulasi yang tepat untuk perkembangannya.
1. Senang memanjat
Bila balita Anda menganggap rumahnya seperti tempat gymnastic, mungkin itu lebih dari sekedar caranya menyalurkan energi.
“Anak ADHD sangat senang memanjat, melompat, dan tidak bisa mengontrol diri sendiri saat orang dewasa memintanya berhenti,” kata Dr.Ben Vitiello dari National Institute of Mental Health.
Walau anak Anda memang aktif dan “liar”, tetapi jika perilakunya tidak juga mengalami perkembangan seiring bertambahnya usia, konsultasikan dengan dokter anak spesialis tumbuh kembang.
2. Sering begadang
Susah tidur merupakan masalah yang terpisah dari ADHD, tapi jika si kecil sering sekali terbangun di tengah malam dan tidak bisa tidur lagi dan sibuk bergerak, mungkin ada sesuatu yang salah.
“Anak ADHD merasa kurang istirahat di malam hari dan bergerak terus karena mereka berusaha mengaktifkan diri sendiri agar menyadari apa yang terjadi di sekitarnya,” kata Vitiello.
3. Tidak bisa berteman
Anak-anak dengan gangguan ADHD sering mengalami kesulitan beradaptasi dalam interaksi sosial normal, misalnya menunggu giliran, bermain bersama, atau menghargai milik orang.
Anak-anak memang terkadang sulit mengontrol perilaku mereka pada situasi tertentu, kuncinya adalah mengetahui seberapa sering hal itu terjadi dan seberapa parah.
4. Tak bisa duduk anteng
Bila anak berusia tiga tahun tidak bisa duduk tenang lebih dari beberapa menit dan selalu berlarian, mungkin ia tak sekedar anak yang tak bisa diam. Terkadang jika diberi mainan mereka hanya memainkan sebentar kemudian dirusaknya.
“Hal yang normal jika anak memiliki rentang perhatian yang lebih pendek dibanding orang dewasa, tapi biasanya mereka bisa anteng pada satu kegiatan, bahkan walau membosankan,” katanya.