Muhammad Ali sosok petinju yang penuh kontroversi

babatpost.com – Muhammad Ali sosok petinju yang penuh kontroversi, Meninggalnya legenda tinju dunia Muhammad Ali atau yang dulu dikenal dengan nama Cassius Marcellus Clay Jr ini adalah seorang yang penuh dengan kontroversi sepanjang hidupnya. Dikenal angkuh di mata lawan-lawannya, dan juga saat memberikan komentar.

Namun, di antara semua itu, kepercayaan yang dianut Muhammad Ali mungkin merupakan bagian yang paling banyak diperdebatkan dalam hidup petinju kenamaan itu. Dia mungkin merupakan tokoh paling berpengaruh yang berpindah keyakinan dari Kristen ke Islam pada abad ke-20.

Read More
Berita Terkait :  Hasil lengkap Cabang Sepak Bola Olimpiade Rio 2016 Match day 3 : Jerman Lolos dengan Berpesta gol dan Argentina Tersingkir di babak grup

Saat mengganti namanya dari Cassius Clay menjadi Muhammad Ali pada 1964, tokoh karismatik itu tidak hanya menimbulkan kegemparan, tapi juga memperkuat hubungannya dengan umat Muslim Amerika Serikat (AS) dan dunia.

“Mereka menyebutnya Muslim Hitam,” kata Ali yang saat itu berusia 22 tahun. “Ini adalah julukan dari pers, bukan nama yang sah. Tapi Islam adalah sebuah agama dan ada 750 juta orang di dunia ini yang mempercayainya, dan saya salah satu di antaranya,” tegasnya sebagaimana dilansir IB Times, Sabtu, (4/6/2016).

Berita Terkait :  Presiden Obama ikut komentari tentang kematian Muhammad Ali

baca juga : Muhammad Ali petinju legenda itu meninggal dunia

Sepanjang hidupnya Muhammad Ali terus berjuang untuk mempromosikan Islam yang damai. Dia bahkan menolak untuk bergabung dengan militer pada Perang Vietnam karena menolak membunuh dan mengatakan,“Saya tidak memiliki masalah dengan Vietcong.”

Perjuangan untuk hak-hak Muslim juga ditunjukkannya saat memprotes pernyataan salah satu kandidat presiden AS, Donald Trump yang menyatakan akan melarang umat Muslim untuk masuk ke AS baru-baru ini.

Meninggalnya Muhammad Ali membuat komunitas Muslim AS kehilangan seorang sosok yang memberikan mereka pengaruh positif.

Related posts