BABAT POST – Puluhan orang tua siswa SD Mujahidin panik dan mendatangi gedung sekolah yang terletak di Jalan M.T Haryono, Komplek Mesjid Raya Mujahidin, Pontianak, Kamis (2/6/2016).
Kepanikan para orang tua itu, lantaran menerima telepon yang mengaku dari pihak sekolah dan memberi kabar bahwa anak mereka mengalami musibah.
Darul, salah satu orang tua mengatakan, dirinya menerima telepon dari seseorang yang mengaku sebagai guru. Dalam pembicaraan di telepon, orang tersebut mengabarkan jika anaknya yang duduk dibangku kelas 2 mengalami musibah di sekolah.
“Orang itu bilang anak saya jatuh dari tangga, mengalami gegar otak dan saat ini sedang kritis dan dibawa ke rumah sakit,” ujar Darul.
Tak hanya Darul, orang tua lainnya pun mendapatkan telepon yang juga mengaku guru. Dari beberapa cerita yang disampaikan orang tua tersebut, awalnya yang berbicara di telepon terdengar suara perempuan yang sedang menangis terisak.
Selanjutnya, telepon tersebut diambil alih oleh seorang pria, yang mengatakan jika suara perempuan yang bicara sebelumnya adalah guru di SD tersebut. Pria tersebut kemudian mengatakan bahwa anak mereka sedang kritis dan membutuhkan penanganan yang cepat.
Beruntung, para orang tua tersebut kemudian mendatangi sekolah terlebih dahulu untuk memastikan kondisi dan keadaan anak mereka.
“Tadi saya sedang mengajar di Fakultas Hukum, kemudian mendapat kabar dari telepon kalau anak saya masuk ke rumah sakit dibawa oleh salah satu guru,” ujar Suhardi, salah satu orang tua siswa yang juga merupakan seorang dosen.
Dia menambahkan, memang pada hari itu anaknya yang duduk di kelas 5 dalam keadaan kurang sehat. Untuk memastikan berita tersebut, Suhardi pun bergegas mendatangi sekolah dan mendapati anaknya dalam keadaan tak kurang satu apapun.
Telepon tersebut hampir merata dialami oleh orang tua siswa SD tersebut. Sejak pukul 08.00 WIB, sejumlah orang tua mendatangi sekolah, hingga menjelang jam pulang sekolah.
Sementara itu, Wakil Kesiswaan SD Mujahidin, Agus Priadi membenarkan adanya puluhan orang tua siswa yang panik karena mendapat informasi dari telepon itu.
“Tadi ada orang tua yang panik, setelah mendapatkan telepon yang mengatakan anaknya kecelakaan dan saat ini sedang kritis di rumah sakit,” ujar Agus.
Agus menambahkan, ia merasa aneh, karena si penelepon mengetahui nama anak, wali kelas dan orang tua, bahkan mengetahui nomor orang tua siswa tersebut.
Hingga saat ini, ujar Agus, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk menangani permasalahan tersebut.