Di Usia yang ke-50 tahun Aktris Senior Widyawati Terima Penghargaan Lifetime Achievement IMA Awards 2016

BABAT POST – Penghargaan Lifetime Achievement Indonesian Movie Actors (IMA) Awards 2016 diberikan kepada aktris senior Widyawati atas dedikasinya dalam industri perfilman Indonesia.

“Penghargaan seumur hidup layak diberikan kepada Ibu Widyawati,” kata aktor Reza Rahadian di panggung malam puncak IMA Awards 2016 yang disiarkan langsung dari Studio RCTI, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Senin (30/5/2016) malam.

Read More

Mengenakan atasan hitam yang dipadukan rok bermotif bunga, Widyawati naik ke panggung untuk menerima trofi penghargaannya itu.

“50 tahun? Saya sendiri kaget. Karena saya tidak pernah menghitung-hitung. Karena saya menjalaninya yah begitu saja. Dan saya bersyukur dan berterima kasih saya masih ada di sini. Tentu buat ibu saya. Karena beliaulah saya bisa di sini,” katanya.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang telah mendukungnya selama ini, mulai dari keluarga, rekan-rekannya, dan juga almarhum suaminya, Sophan Sophian.

Berita Terkait :  Income Star Wars kalahkan Avatar dan Titanic

“Kepada teman-teman yang support ketika saya kehilangan suami delapan tahun lalu. Terima kasih anak-anakku, cucu-cucuku. Terima kasih suamiku. Terima kasih semua,” kata Widyawati sambil tersenyum.

Dan untuk artis peran Ria Irawan, dia menyabet penghargaan Pemeran Wanita Pendukung Terbaik Indonesian Movie Actors (IMA) Awards 2016.

Kendati berhalangan hadir, Ria yang diwakili seorang rekannya itu mendedikasikan trofi tersebut kepada para penyintas kanker di Indonesia.

“Ini bisa sebagai penyemangat pasien kanker yang sedang menjalani pengobatan,” katanya usai mewakili Ria menerima penghargaan di panggung malam puncak IMA Awards 2016.

Pencapaian ini juga dijadikan sebagai hadiah untuk merayakan kesembuhan Ria dari penyakit kanker getah bening.

“Kemenangan ini sebagai hadiah merayakan satu tahun hilangnya kanker getah beningnya,” ucap rekannya itu.

Kepiawaian Ria dalam film Bulan di Atas Kuburan sukses membuat dirinya meraih kategori Pemeran Wanita Pendukung Terbaik.

Ia mengalahkan aktris senior Christine Hakim (Guru Bangsa Tjokroaminoto), Tika Bravani (3: Alif, Lam, Mim), Erythrina Baskoro (Mencari Hilal), dan Jajang C Noer (Toba Dreams).

Berita Terkait :  Terima Penghargaan Pemeran Pria Utama Terfavorit (IMA) Awards 2016, Vino G Bastian dapat Kejutan Dobel

Artis peran Julie Estelle terpilih sebagai Pemeran Utama Wanita Terfavorit Movie Actors (IMA) Awards 2016 untuk perannya dalam film Surat dari Praha.

“Terima kasih semua cast dan kru. Om Tio, thank you so much, my best partner,” kata Julie usai menerima trofi penghargaan di panggung malam puncak IMA Awards 2016 yang disiarkan langsung dari Studio RCTI, Jakarta Barat, Senin (30/5/2016) malam.

“Semua yang mendukung aku, terima kasih banyak, this is for you all,” tambahnya.

Berkat aktingnya dalam film garapan sutradara Angga Dwimas Sasongko itu, Julie berhasil menyisihkan empat nomine lain. Mereka adalah Sha Ine Febriyanti (Nay), Tara Basro (A Copy of My Mind), Lala Karmela (Ngenest), Prisia Nasution (Comic 8: Casino Kings Part 1).

Untuk penghargaan Pasangan Terbaik Indonesian Movie Actors (IMA) Awards 2016 diraih oleh Deddy Sutomo dan Oka Antara berkat akting mereka dalam film Mencari Hilal.

Berita Terkait :  Keren, Warkop DKI Reborn raih 3juta lebih penonton hingga hari ini

“Mail (Ismail Basbethh) sutradara muda yang dahsyat. Suryo, Mas Hanung,” kata Oka usai menerima trofi di panggung malam puncak IMA Awards 2016 yang disiarkan langsung dari Studio RCTI, Jakarta Barat, Senin (30/5/2016) malam.

Bagi Deddy penghargaan tersebut merupakan yang kali keempat berkat aktingnya sebagai Mahmud, ayah Heli yang diperankan oleh Oka.

“Ini piala saya yang keempat dalam film yang sama. Produser telah berani membuat film yang secara aktual inilah sebenarnya kejadian di Indonesia,” kata Deddy.

Atas pencapaian ini, mereka berhasil menyisihkan para nomine lainnya, yakni Chicco Jerikho dan Tara Basro (A Copy of My Mind), Tio Pakusadewo dan Julie Estelle (Surat dari Praha), Tio Pakusadewo dan Tatjana Saphira (I am Hope), serta Chicco Jerikho dan Rio Dewanto (Filosopi Kopi).

Related posts