BABAT POST – Sepertinya perseteruan yang terjadi antara pemerintah komunis China dengan warga Muslim Uighur semakin runcing saja. Terbaru sang Presiden Tiongkok sekaligus pemimpin tertinggi Partai Komunis yang berkuasa, Xi Jinping, dengan tegas melarang rakyatnya yang ada di provinsi Xinjiang untuk melakukan ajaran ibadah Islam.
Jinping bahkan memerintahkan mereka warga Xinjiang untuk tetap berpegang pada ajaran ateisme Marxist. Melalui Konferensi Kerja Nasional Kedua Bidang Agama, peringatan ini diberikan Jinping kepada muslim Uighur yang dianggap melawan negara. Keberadaan Muslim Uighur rupanya mempengaruhi penduduk Xinjiang yang mulai berpindah agama ke Islam dan dianggap bisa berdampak serius pada pemerintahan China.
Secara lokasi, Xinjiang memang jadi perbatasan antara China dan Pakistan. Di mana banyak yang meyakini kalau pemahaman Islam garis keras masuk ke China melalui provinsi itu. Untuk itulah Jinping tak main-main dengan ideologi dan pengaruh kelompok Islam ekstremis, seperti dilansir Indian Express.
Ketegasan Jinping inipun didukung oleh para pejabat Partai Komunis. Mereka akan tetap melarang peredaran makanan halal karena menganggap hal itu adalah bagian dari kampanye perbedaan agama.
Dalam konferensi itu juga disebarkan sejumlah artikel yang isinya mendukung kebijakan pemerintah dalam bidang agama.
Pada pemberitaan media pemerintah, Xinhua, 9 Mei lalu, dikatakan seluruh kader Partai Komunis China di setiap cabang harus bersatu menolak ajaran agama, terutama yang bisa membahayakan kondisi negara.
Bahkan terbaru, China menegaskan kalau mereka berencana menguatkan Persatuan Antar Etnis dan Kemajuan di 2016 ini yang menolak masuknya Islam ke negara tirai bambu itu.
Presiden Xi sudah mengumumkan untuk memperketat pengawasan atas praktik keagamaan, terutama Islam. Partai Komunis China juga sudah menyatakan Islam radikal adalah ancaman bagi keamanan negara dan Beijing akan menindak tegas siapa pun yang menyebarkan dan melakukan propaganda Islam.
Di Xinjiang sendiri sekarang memang makin banyak warga yang dengan terbuka melakukan ajaran Islam. Seperti memelihara jenggot, berpuasa saat Ramadan, memakai hijab, mengonsumsi makanan halal, salat lima waktu dan ajaran luhur Al-Quran lainnya. Hanya saja karena pemerintah China melarang, maka siapapun yang beribadah secara Islam langsung ditangkap.
Sekedar informasi, suku Uighur adalah suku minoritas resmi di China. Mereka merupakan keturunan suku kuno Huihe yang tersebar di Asia Tengah dan memang sudah memeluk agama Islam dari dulu. Selain di China, Uighur juga bisa kamu temukan di Kazakhstan, Kyrgystan dan Uzbekistan.