BABAT POST – Bocah jenius asal Sacramento, Amerika Serikat, yang baru berusia 12 tahun, dan sudah menyandang tiga gelar dari community college, kini diterima di dua universitas di California.
Bocah bernama Tanishq Abraham itu mengaku berencana mendalami bidang teknik biomedikal.
Dia bercita-cita, pada umur 18 tahun nanti, dia sudah mendapat gelar doktor dan menjadi ahli riset medis.
“Saya rasa, saat saya berusia 18 tahun, saya sudah meraih gelar doktor,” kata dia.
Kini, Tanishq Abraham telah diterima sebagai mahasiswa di Universitas Davis dan juga mendapat beasiswa di Universitas Santa Cruz.
Namun, dia mengaku belum memutuskan akan memilih perguruan tinggi yang mana.
Demikian dikutip dari laporan stasiun televisi Sacramento, CBS 13, Minggu (22/5).
Sebelum diterima sebagai mahasiswa, Tanishq sudah memulai pendidikannya di community college saat berusia tujuh tahun.
Tahun lalu, dia meraih sejumlah associate degree dari American River College, sebuah community college di Sacramento.
Tak tanggung-tanggung, gelar yang diraih adalah dalam bidang sains umum, matematika, dan fisika sains, serta studi bahasa asing.
Associate degree adalah gelar yang didapatkan setelah siswa menempuh dua tahun ajaran pendidikan diploma, atau semacam gelar D-3 di Indonesia.
Awalnya, profesor yang ada di sekolah tinggi itu tak terlalu menginginkan Tanishq berada di kelasnya, mengingat usianya yang masih belia.
Namun, akhirnya sang profesor bersedia menerima bocah jenius ini, asal sang ibu yang adalah dokter hewan juga hadir di kelas tersebut.
“Ada saat-saat ketika aku harus menjelaskan relativitas umum dan relativitas khusus untuk ibuku di kelas tersebut,” kata Tanishq.
Sementara itu, profesor biologi Marlene Martinez mengatakan, Tanishq tak pernah ragu untuk mengutarakan banyak pertanyaan.
“Di dalam kelas saya, dia selalu muncul dengan pertanyaan, ‘Apa artinya itu?’ atau ‘Ini tentang apa?’” ungkap Martinez.
Tanishq sudah tergabung dalam kelompok “IQ Society Mensa” ketika masih berusia empat tahun.
Sejak kecil dia memang telah dapat menangkap pengetahuan dengan sangat mudah dan cepat.
Ayah Tanishq, Bijou Abraham, kepada NBC News mengatakan, “Kami mengetes dia, dan menemukan kenyataan bahwa dia memang sangat cerdas.”
“Kami sesungguhnya terkejut ketika mendapati bahwa dia bisa menangkap materi-materi dia atas usianya dengan sangat cepat,” ungkap Abraham lagi.
Pada bagian ini, Tanishq merasa, anak kecil yang jenius kerap dipandang aneh.
“Ketika Anda pikir Anda jenius, maka Anda akan berpikir tentang seorang ilmuwan yang gila,” ujar dia.
Namun, Tanishq menegaskan, dia adalah orang normal seperti anak-anak lainnya. Dia pun mengaku senang bermain video game, dan tak melulu berkutat dengan pelajaran dan mikroskop.
“Saya merasa belajar itu sangat menyenangkan,” kata dia.