Kemasan Makanan Aman dari Papua yang Berbahan Sagu

BABAT POST – Inovasi terbaru di bidang makanan lahir dari tanah Papua. Balai Pengkajiaan Teknologi Pertanian Provinsi Papua berhasil mengembangkan pembuatan kemasan berbahan sagu untuk membungkus makanan sejak April lalu. Sarana tersebut dikenal dengan istilah bioform.

Hal ini disampaikan Staf Peneliti Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Provinsi Papua, Mariana Ondi Keleuw, di Jayapura, Selasa (10/5/2016).

Mariana mengatakan, pembuatan bioform menggunakan alat khusus yang didatangkan langsung dari Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pasca Panen Pertanian di Bogor.

“Pertama-tama, buatlah adonan dengan mencampurkan bahan sagu sebanyak 65 gram, air secukupnya, serta bahan perekat yang ramah lingkungan dan aman bagi kesehatan. Kemudian, adonan tersebut dimasukkan dalam alat, dan tercetaklah bioform. Proses pembuatannya hanya memakan waktu dua menit,” papar Mariana.

Berita Terkait :  5 Restoran Halal di Hongkong, Wajib Coba!

Ia menuturkan, tujuan pembuatan bioform adalah menghasilkan produk industri rumah tangga yang ramah lingkungan karena mudah mengurai ketika basah.

“Bioform dikhususkan untuk menyimpan bahan makanan yang kering, misalnya kue kering. Di Bogor telah ada kemasan berbahan jagung. Karena itu, kami juga terdorong agar sagu bisa dimanfaatkan secara optimal,” tutur dia.

Mariana menyatakan telah mengenalkan cara pembuatan bioform kepada tiga kelompok tani di daerah Yahim, Kabupaten Jayapura.

“Kami telah mengenalkan bioform kepada 40 petani di sana. Rencananya, kami akan menyosialisasikan bioform ke sejumlah kelompok tani di Kampung Sereh,” ujar dia.

Berita Terkait :  Inilah Cabai-cabai Terpedas di Dunia

Ia pun menambahkan, Presiden Joko Widodo dalam kegiatan peresmian Pasar Mama-Mama Papua pada 30 April lalu di Jayapura telah melihat langsung hasil contoh bioform.

“Beliau sangat mengapresiasi pemanfaatan sagu untuk bioform. Ia berharap, produk ini dapat dikembangkan secara massal,” tambah Mariana.

Herbert Lubis, Koordinator Food Security Kelompok Kerja (Pokja) Papua, mengatakan, pihaknya menjadi katalisator atau pendorong agar pembuatan bioform bisa diberdayakan di tengah masyarakat Papua.

“Pedagang asli Papua tak hanya menjual sagu. Namun, mereka bisa menciptakan industri rumah tangga melalui bioform,” tutur Herbert.

Berita Terkait :  Ampo Makanan Langka Khas Cirebon Ini Terbuat dari Tanah Liat

Sementara itu, Jerry Goei, satu pebisnis di industri pembuatan alat kemasan berbahan plastik dari Berlina Group, mengatakan, pihaknya telah menjalin kerja sama dengan Pokja Papua dan BPTP untuk memberikan tambahan pengetahuan agar meningkatkan kinerja bioform.

“Misi kami adalah memberikan informasi cara polimerisasi yang tepat agar bioform dapat bernilai jual dan layak dikembangkan untuk industri menengah,” tutur Jerry.

Related posts