22.000 Anak Hilang di India dalam 3 Tahun Terakhir dan Tidak Pernah Bisa Ditemukan, Kenapa?

BABAT POST – Nasib anak India sungguh sangat memilukan, selain banyaknya kasus pelecehan anak, di India menurut Lok Sabha atau majelis rendah di Parlemen India menyebutkan, lebih dari 22.000 anak hilang di New Delhi, ibu kota negara itu, dalam tiga tahun terakhir.

Sembilan ribu anak masih tidak terlacak keberadaannya, sepeti dilaporkan situs berita Hindustan Times, Rabu (18/5/2016) sore WIB.

Beberapa orangtua yang melaporkan kehilangan anak adalah Ram Singh, Mohammed Sabir, Haseena, dan Asma.

Mereka datang dari negara bagian berbeda dan mengadu nasib di New Delhi. Di tengah kesibukan untuk mencari kehidupan yang layak, mereka pun kehilangan buah hati mereka.

Sebagai orangtua yang putus asa, mereka mengadu ke kantor Bachpan Bachao Andolan (BBA), sebuah lembaga swadaya masyarakat yang didirikan pemenang Hadiah Nobel, Kailash Satyarthi.

Berita Terkait :  Pengan gaji Rp5 miliar per tahun, kirim lowongan pekerjaan anda disini

Di BBA, para orangtua saling menghibur dan berbagi kesedihan. Mereka hanya berharap dan berdoa agar anak-anak mereka bisa ditemukan dan tidak berakhir hanya pada angka statistik pemerintah.

Menurut data Lok Sabha, setiap tahun lebih dari 7.000 anak hilang dan 1.500 orang di antaranya masih untraced di New Delhi, tertinggi kedua setelah Negara Bagian Maharashtra.

Banyak dari mereka yang tidak pernah ditemukan.

Para aktivis mengatakan, sebagian besar anak-anak yang hilang diperdagangkan oleh geng terorganisir yang mendorong mereka ke dalam kehidupan gelap di kota-kota besar.

Kebanyakan anak gadis dipaksa menjadi pelacur. Banyak dari mereka dikirim ke desa-desa dengan sex ratio rendah dan menikah dengan laki-laki yang usianya dua kali lebih tua dari usia mereka.

Berita Terkait :  Israel Kembali Melancarkan Serangan Udara Ke Jalur Gaza

Menurut LSM seperti BBA, New Delhi telah tumbuh dengan cepat sebagai simpul besar perdagangan anak.

Geng perdagangan manusia menargetkan anak-anak dari kelompok berpenghasilan rendah karena kedua orangtua pergi keluar untuk bekerja, meninggalkan anak di bawah umur sendir di rumah.

Ram Singh, seorang pekerja pabrik di Sohna, Gurgaon, mengatakan, ia telah menjelajahi semua tempat, stasiun kereta api, halte bus, kuil, masjid, untuk mencari putranya Ankit yang berusia 11 tahun setelah menghilang pada 3 April lalu.

“Dia minta izin saya untuk pergi keluar dengan teman-teman tapi tidak pernah kembali. Saya melaporkan hal itu ke polisi tapi sampai sekarang saya belum menerima bantuan apapun dair polisi. Saya berharap suatu hari ia akan kembali,” kata Singh.

Berita Terkait :  KJRI akhirnya mampu melobi rumah sakit di Jeddah

Di Haryana, lebih dari 3.700 anak-anak tetap tidak diketahui keberdaannya seperti yang dialami Singh.

Kalangan aktivis mengatakan, penyelidikan oleh polisi di New Delhi atas anak-anak yang hilang sangat tidak serius. Hal itu menyebabkan keberadaan anak-anak semakin tidak terlacak, dan geng semakin berani menculik anak-anak.

Polisi New Delhi selalu beralasan, jika anak-anak yang hilang itu sudah berusia di atas usia 12 tahun, ada kemungkinan mereka melarikan diri dari rumah. Alibi polisi disangkal keras oleh para aktivis.

Related posts