Di Wonogiri Dokter hewan diserang gajah karena alasan berikut ini

Dokter menyiapkan alat suntik saat menanggani gajah yang sakit di rumah sakit gajah Prof. Dr. Ir Rubini Atmawidjaja di Taman Nasional Way Kambas, Lampung, Rabu (2/12). Rumah sakit gajah tersebut merupakan rumah sakit pertama di asia untuk gajah, sehingga dengan adanya rumah sakit tersebut penangganan terhadap gajah yang sakit atau terluka dapat segera diatasi. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/pd/15

Babatpost.com – Di Wonogiri Dokter hewan diserang gajah karena alasan berikut ini, Siapa sih yang gak takut sama hewan yang memiliki ukuran cukup besar, gajah misalnya namun gajah sendiri adalah hewan yang cukup jika jika tidak diganggu. Namun nahas nasib seorang dokter hewan di wisata waduk Gajah Mungkur Esthi Octovia Hapsari harus tewas karena diseruduk gajah, menurut penyelidikan sementara gajah yang marah ini disebabkan lampu flash dari kamera.

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah menyebut, Panamtu, si gajah jantan yang mengamuk dan menyerang Esthi diduga terusik lampu flash kamera korban yang dinyalakan ketika hendak berfoto selfie.

Berita Terkait :  Putra yang tertukar : Dua lelaki Kanada ini tertukar selama 41 Tahun

Kepala BKSDA Jateng, Suharman mengatakan, timnya langsung diturunkan ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk meminta penjelasan dari Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) setempat, Sentot Sujarwoko.

dokter hewan

“Tadi pagi-pagi buta, saya sudah telepon Pak Sentot. Cari tahu, apa sih triggernya (pemicu). Dari keterangan pawang di sana, almarhumah ini ingin berfoto selfie dengan gajah tersebut (Panamtu) dari jarak satu meter. Tapi lampu flash kameranya dinyalakan, sebenarnya sudah dilarang setengah mati oleh pawang,” kata Suharman saat dihubungi, Kamis (12/5/2016).

Berita Terkait :  Aktivitas vulkanik Gunung Bromo terus meningkat

Baca juga : Ridwan kamil ngamuk gara-gara gajah mati

Lampu flash itu yang memicu Panamtu mengamuk dan menyerang Esthi. Sebenarnya, si pawang sudah coba mengalihkan perhatian dengan berbagai cara, di antaranya melempar kelapa di dekat gajah, namun tak berhasil. Dia menyebut, pawang tidak bersalah pada insiden ini, sebab sudah berusaha mengingatkan korban hingga mencoba menolong. Menurutnya, gajah walaupun terlihat lambat dan mengantuk, tapi memorinya sangat tinggi.

“Makanya yang diserang atau dikejar itu almarhumah. Pada beberapa kejadian, ingatan gajah itu bisa kuat berhari-hari bahkan tahun, ingat terus siapa yang pernah mengusiknya, baik hewan maupun manusia,” ujarnya.

Related posts