Hadir Tanpa Iklan, Netflix Beri Penghematan Waktu 160 Jam Untuk Manusia

BABAT POST – Di zaman yang serba internet para penggemar film ataupun tayangan tv seringkali lebih memilih layanan video streaming ketimbang TV kabel. Salah satu alasannya yakni lebih hemat, kontennya tak putus, dan pengguna bebas memilih tontonan.

Selain tiga faktor di atas, ada satu lagi keunggulan yang kerap luput dari perhatian, yakni efisiensi waktu. Setidaknya hal tersebut sudah terbukti pada layanan video streaming Netflix.

Read More
Berita Terkait :  Layanan Streming Netflix Gunakan sistem kecerdasan buatan

Sejak awal didirikan pada 1997, Netflix konsisten tak menyisipkan ikan melalui layanannya. Pengguna bisa menikmati film dan serial televisi tanpa terdistraksi konten komersial.

Menurut Nielsen, prinsip Netflix tersebut menghemat kurang lebih 160 jam waktu manusia per tahunnya. Pada TV kabel, durasi itu dialokasikan untuk menyaksikan tayangan iklan.

Angka 160 jam diperoleh dari penghitungan sederhana. Pengguna Netflix global dilansir mencapai 75 juta orang. Keseluruhannya menghabiskan 125 juta jam setiap hari di Netflix.

Artinya tiap pengguna menghabiskan rata-rata 1,6 jam per hari untuk menonton di Netflix, sebagaimana dilaporkan BGR dan dihimpun KompasTekno, Rabu (11/5/2016).

Berita Terkait :  Pemerintah kurang tegas, Telkom segera blokir Netflix

Di lain sisi, menurut Nielsen, tipikal tayangan komersil di TV kabel muncul tiap 15 menit sekali. Pada kurun tersebut, rata-rata iklan meraup durasi 38 detik.

Jika dikalkulasikan, akan diperoleh hasil penghematan waktu 158,5 jam bagi pengguna Netflix. Sementara pengguna TV kabel harus rela waktunya terbuang 158,5 jam untuk menyaksikan iklan.

Plus minus

Sebagai catatan, tak semua layanan video streaming memiliki keunggulan serupa Netflix. Misalnya saja YouTube yang juga merupakan layanan video streaming, namun berbeda model bisnis.

Netflix bebas iklan karena bisnisnya bergantung pada jumlah orang yang membayar untuk jadi pelanggan. Sementara YouTube adalah layanan video streaming gratis. Karenanya, sumber pundi-pundi kas YouTube berasal dari iklan.

Berita Terkait :  Ini alasan Telkom blokir layanan Netflix di Indonesia

Meskipun begitu, YouTube juga menyediakan layanan bebas iklan bagi penggunanya bertajuk “YouTube Red”. Layanan yang belum tersedia di Indonesia tersebut memiliki model bisnis mirip dengan Netflix.

Model bisnis Netflix dan YouTube standar tentu memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing yang sesuai dengan pasarnya.

Jika ingin menonton gratis dan rela menghabiskan waktu untuk iklan, YouTube bisa jadi pilihan. Tapi, kalau ingin menonton tanpa distraksi iklan dan rela membayar, Netflix dan layanan serupa lainnya adalah opsi tepat.

Related posts