Akhirnya Ilmuwan Temukan Dua Hormon Seks Perempuan yang Pengaruhi Warna Pigmen Kulit

BABAT POST – Sejauh ini, perbedaan jenis warna kulit manusia memiliki banyak penggolongan yang biasanya didasarkan pada ras dan keturunan. Jika kulit perempuan Asia dan Indonesia seringkali dikategorikan dengan warna kulit cokelat sawo matang dan kuning langsat, maka di belahan dunia lainnya pun punya versinya masing-masing.

Para ilmuwan berhasil menemukan cara mengontrol pigmentasi kulit. Penemuan tersebut akan berpengaruh pada proses pemutihan atau penggelapan (tan) kulit secara aman.

Warna kulit kita dipengaruhi oleh estrogen dan progesteron, dua jenis hormon seks perempuan. Estrogen menggelapkan kulit, sedangkan progesteron mencerahkan.

Berita Terkait :  Berikut jajaran virus paling berbahaya di dunia

Para ilmuwan mengungkap dua reseptor tingkat sel yang diduga kuat mengendalikan proses tersebut, yang disebut dengan melanocytes.

Selain itu, ada dua molekul yang mirip dengan estrogen dan progesteron yang bisa mengaktifkan reseptor tersebut untuk merangsang penggelapan (tanning) dan pencerahan kulit tanpa merangsang perubahan pada bagian tubuh lain, yang normalnya dikaitkan dengan kedua hormon itu.

Krim yang mengandung dua molekul ini suatu hari nanti dapat membantu orang-orang yang menderita kondisi tertentu sehingga warna kulitnya tidak rata. Misalnya saja penyakit vitiligo, penyakit autoimun yang membuat sebagian kulit kehilangan kemampuannya membuat melamin. Bintang pop Michael Jackson juga menderita vitiligo.

Berita Terkait :  Halau Komedo ala Joanna Vargas

Krim ini nantinya juga bisa dipakai dalam kosmetik, atau untuk mereka yang ingin mencerahkan atau menggelapkan kulit tanpa harus terpapar sinar matahari atau alat tanning.

Penelitian tersebut dilakukan berdasarkan fenomena yang telah diamati selama puluhan tahun, yaitu kulit wanita cenderung berubah selama kehamilan.

Hippocrates, dokter di Yunani yang hidup 2.400 tahun lalu, menyadari adanya bintik kehitaman yang muncul di tubuh ibu hamil. Walau kurang tepat, tetapi ketika itu ia menduga bintik-bintik tersebut terkait dengan jenis kelamin bayi.

Berita Terkait :  6 Fakta Perokok Yang Harus Anda Ketahui

Ilmuwan modern telah mengaitkan perubahan pigmen dengan hormon seks. Terlebih lagi, salah satu efek samping dari penggunaan krim estrogen adalah kulit yang makin hitam.

Namun, bagaimana persisnya hormon seks ini berpengaruh pada pigmentasi kulit masih jadi pertanyaan sejak lama. Baru kini dipahami setelah ditemukannya dua reseptor hormon estrogen dan progesteron.

Related posts