BABAT POST – Tempat beribadah warga Ahmadiyah di desa Cipeuyem, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat kembali terusik. Pasalnya beberapa waktu lalu tersiar kabar bahwa akan terjadi aksi penyegelan oleh sebuah organisasi masyarakat (ormas).
Ketika dikonfirmasi, salah satu pengurus Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) cabang Cipeuyem, Dedi Sunarya, mengatakan bahwa saat ini situasi di sekitar masjid Ahmadiyah di desa Cipeuyem sudah relatif aman.
Aksi penyegelan yang sebelumnya dikabarkan akan dilakukan oleh sebuah organisasi kemasyarakatan dan warga sekitar.
Dedi menuturkan, sekitar pukul 10.00 WIB tadi pihak pengurus JAI telah melakukan pertemuan dengan beberapa tokoh masyarakat desa Cipeuyem.
Dalam pertemuan yang disaksikan oleh Kapolsek Bojong Picung Ajat Sudrajat, telah dicapai kesepakatan bahwa tidak akan ada penyegelan bekas kantor advokat yang selama ini dijadikan tempat beribadah bagi warga Ahmadiyah.
Tempat tersebut terpaksa digunakan karena bangunan masjid milik Ahmadiyah yang letaknya bersebelahan telah dirusak oleh sekelompok warga dan ormas pada tahun 2012 lalu.
“Tadi saya sudah melakukan pertemuan. Disepakati oleh tokoh masyarakat tempat ibadah kami tidak jadi disegel,” ujar Dedi saat dihubungi Kompas.com, Jumat (29/4/2016).
Lebih lanjut, Dedi menceritakan, pada Kamis (28/4/2016) warga Ahmadiyah Cipeuyem mendapat imbauan dari Kapolsek Bojong Picung agar tidak melaksanakan Shalat Jumat di bangunan bekas kantor advokat tersebut.
Alasan dari kepolisian karena, pada hari Jumat (29/4/2016) akan datang sejumlah ormas yang berniat menyegel tempat ibadah tersebut.
Polisi menyebutkan massa yang akan datang berasal dari Sukabumi, Garut, Bandung, Bogor dan Cianjur.
Menurut Dedi, sejak kamis hingga Jumat sore sudah banyak polisi dan tentara yang berjaga di area masjid. Aparat tersebut berasal dari Koramil dan Brimob.
Meski keadaan sudah relatif aman, namun banyak warga Ahmadiyah yang memilih untuk beribadah di rumahnya masing-masing.
“Masih ada kekhawatiran dari warga kami bahwa penyegelan itu akan tetap terjadi. Karena takut dan ada keraguan maka Sholat Jumat hari ini ditiadakan,” kata Dedi.
Sementara untuk ke depannya, Dedi mengaku belum memutuskan apakah warga Ahmadiyah akan tetap melakukan ibadah Sholat Jumat di tempat biasa. Warga Ahmadiyah masih khawatir sewaktu-waktu aksi penyegelan akan terjadi.
Menurut Dedi, pihak kepolisian pun belum memberikan jaminan bagi warga untuk beribadah, meskipun Kepolisian sektor Bojong Picung sudah menyatakan siap untuk mengamankan warga Ahmadiyah Cipeuyem.