Pada 20 Mei 2016 Siap Diresmikan “Indonesia Automotive Institute”

BABAT POST – Akhirnya “Indonesia Automotive Institute” (IAI) cita-cita Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) tercapai. Rencananya, pada 20 Mei 2016, Institut Otomotif Indonesia itu akan diresmikan.

“Kita akan resmikan Institut Otomotif Indonesia itu di Sekolah Tinggi Manajemen Industri (STMI), Cempaka Putih, Jakarta Pusat, pada 20 Mei,” kata I Made Dana Tangkas, Ketua Pengembangan Industri Otomotif Gaikindo, di acara Focus Group Discussion (FGD) di Cibitung, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (29/4/2016).

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Tetap Industri Logam, Manufaktur, Alat Transportasi, dan Elektronik Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), menjelaskan, institute tersebut sifatnya organisasi dan di dalamnya pakar-pakar otomotif yang sudah tidak bekerja lagi di merek mobil.

Berita Terkait :  Resmi Hadir di Indonesia, Exide Batteries Luncurkan 'Dynex'

Sebab, fungsinya untuk mengembangkan kebijakan industri otomotif, memberikan masukan kepada industri, serta memberikan edukasi serta pelatihan otomotif.

“Bisa sekaligus membentuk Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), sertifikasi terhadap kompetensi otomotif dari berbagai perusahaan di Indonesia. Paling penting adalah ikut mengembangkan teknologi, technical center terhadap kegiatan otomotif di Indonesia,” ujar Made.

Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kemenperin Yan Sibarang Tandiele menyampaikan, ide pembangunan Institut Otomotif datang dari negara tetangga Thailand dan Malaysia.

Berita Terkait :  Menhub Ignasius Jonan: Sudah Online, Uji Tipe Kendaraan Lebih Singkat

“Thailand itu punya Thailand Otomotif Institut dan ada juga Malaysia Otomotif Institut. Jadi, kami ingin Indonesia juga punya itu,” ujar Yan.

Ia menambahkan, untuk jangka panjang, institut otomotif diharapkan mampu berkontribusi lebih dalam pada industri dalam negeri, misalnya hingga pembuatan desain, sehingga mampu menggenjot ekspor.

Dengan demikian, Indonesia diprediksi mampu menyaingi Thailand sebagai negara produsen otomotif terbesar di ASEAN.

“Mimpinya seperti itu. Karena produksi kita hampir sama dengan Thailand, 1.2 juta (unit mobil per tahun). Namun, Thailand sudah mampu mengekspor setengah dari produksinya, kita akan menuju ke sana,” ujarnya.

Berita Terkait :  Taksi Online Vs Konvensional

Dukungan Pemerintah

Made, yang juga menjabat sebagai Direktor Korporasi dan Hubungan Eksternal Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), melanjutkan, pemerintah juga harus mendukung. Sebab, langkah ini bisa mendorong mengembangkan industri otomotif nasional.

“Semuanya diharapkan saling bersinergi. Karena institute tersebut merupakan lembaga independen yang akan didukung pemerintah. Kalau di negara lain juga sama mendapat dukungan pemerintah. Kita pun berharap seperti itu,” ujar Made.

 

 

Related posts