PBB Diminta Rusia Masukkan Jaish al-Islam dan Ahrar al-Sham dalam Daftar Hitam

BABAT POST – Jaish al-Islam dan Ahrar al-Sham menyatakan bahwa mereka mengungkapkan solidaritas mendukung Turki dalam menghadapi serangan gencar dari penindasan dan dominasi rezim kriminal sebagai sebuah kewajiban moral.

Namun pemerintah Rusia meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk memasukkan dua kelompok tersebut dalam daftar hitam, sekaligus menjadikan keduanya sebagai kelompok teroris.

Kedua kelompok yang dimaksudkan Rusia adalah Jaish al-Islam dan Ahrar al-Sham. Rusia meyakini, kedua kelompok ini menjadi pihak utama yang akan menentukan berakhirnya perang saudara yang pecah di Suriah.

“Delegasi Rusia menyampaikan kepada Dewan Keamanan PBB, komite konter-terorisme sebuah permohonan agar kedua organisasi itu dimasukkan dalam daftar hitam, yang termasuk dalam Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) dan Al-Qaeda,” kata Duta Besar Rusia untuk PBB Vitaly Churkin, Selasa (26/4/2016).

Berita Terkait :  Taeyang Ungkap Big Bang Pernah Berkawan dengan Lapar di Masa Trainee

Lebih lanjut Churkin mengatakan, kedua kelompok itu terbukti memiliki hubungan yang dekat, baik dengan kelompok teroris ISIS dan Al-Qaeda.

“Kelompok-kelompok ini saling memberi dan menerima dengan ISIS dan Al-Qaeda untuk masalah keuangan, logistik, bantuan teknis, hingga dukungan militer,” kata dia, seperti dikutip Kantor Berita AFP.

Jaisyul Islam sendiri telah menjadi target pemboman Rusia sejak awal invasi militer Moskow beberapa bulan lalu.

Selama ini, Arab Saudi mendukung keberadaan Jaish al-Islam dan menjadi kelompok yang paling berkuasa di pinggiran timur Provinsi Damascus.

Berita Terkait :  Raja Salman Tangkap Para Koruptor Para Pangeran Dan Juga Pejabat Arab

Jaysh Al-Islam adalah sebuah kelompok radikal Islam yang dibentuk dan diklaim memerangi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Anehnya kelompok takfiri ini juga dipersiapkan memerangai rezim Suriah Bashar Assad. Beberapa waktu lalu kelompok jenggot ini telah mengadakan parade militer. Mereka menunjukkan kekuatan militernya untuk memperingatkan musuh-musuhnya.

Sementara, Ahrar al-Sham adalah satu kekuatan pemberontak berbasis Islam yang ada di Suriah.

Kelompok ini dibiayai Turki dan negara-negara teluk. Kelompok ini berafiliasi dengan Front Al-Nusra, yang terafiliasi pula dengan Al-Qaeda. Mereka melakukan perlawanan di sekitar Aleppo, dan provinsi tetangga, Idlib.

Berita Terkait :  Taliban dan ISIS Klaim Bertanggung Jawab Atas Serangan Bom Bunuh Diri di Balochistan, Pakistan

Selama ini, rezim di Damascus telah melabeli kelompok-kelompok ini sebagai teroris, baik yang bersenjata maupun tidak. Hal ini terjadi sejak pecah perang pada 2011 silam.

Sementara Rusia, adalah pendukung rezim Presiden Bashar al-Assad.

 

Related posts