BABAT POST – Mantan anggota senat Amerika Serikat, Harris Wofford, yang kini telah berusia 90 tahun, akan segera melangsungkan pernikahannya dengan sesama lelaki, Matthew Charlton (40), yang selama ini menjadi kekasihnya.
Selama ini, Wofford dikenal gencar menuliskan artikel di New York Times, yang dengan kuat menyuarakan dukungan atas pernikahan sejenis.
Wofford mengaku, selama hayatnya, dia telah merasakan dua cinta yang besar. Pertama, dengan istrinya Clare, yang meninggal pada tahun 1996 karena leukemia, dan kini dengan kekasihnya, Matthew Charlton.
“Saya tidak mengategorikan cinta yang saya curahkan berdasarkan jender. Saya punya setengah abad kehidupan menikah dengan wanita yang luar biasa, dan sekarang saya beruntung, untuk yang kedua kalinya saya menemukan kebahagiaan,” tulis dia.
Lima tahun setelah kematian istrinya, Wofford bertemu dengan Charlton. “Pada umur saya yang 90 tahun sekarang, saya beruntung hidup pada era ini, ketika pernikahan bukan ‘dihargai’ dari jenis kelamin, tetap dari besarnya rasa cinta,” tulis dia lagi.
“Di usia 70 tahun, saya tidak membayangkan bahwa saya akan jatuh cinta dan menikah lagi. Namun, di 20 tahun terakhir saya mengukir dua kisah cinta yang besar.”
Harris Wofford (90), mantan senator dari Pennsylvania, Amerika Serikat, menulis kata-kata itu di New York Times, Sabtu (23/4/2016) dan disiarkan CNN News, Senin (25/4/2016).
Kini, 20 tahun setelah istrinya meninggal, Wofford mengumumkan untuk menikahi kekasihnya yang baru. Namun, kali ini dengan pria yang terpaut 50 tahun darinya, yakni Matthew Charlton.
Wofford dan Charlton bertemu pertama kali di Florida pada tahun 2001, lima tahun setelah Clare meninggal, atau 15 tahun silam. Saat itu Wofford berusia 75 tahun dan Charlton 25 tahun.
“Saya berasumsi bahwa saya terlalu tua untuk mencari atau mengharapkan kisah cintah yang lain. Namun, lima tahun kemudian, berdiri di pantai di Fort Lauderdale, Florida, saya merasakan saat-saat kreatif dan tidak ingin melewatkannya,” tulis Wofford tentang pertemuannya dengan Charlton.
Wofford merasa sangat beruntung karena ia bisa menikahi Charlton setelah Mahkamah Agung AS mengesahkan pernikahan sesama jenis.
Pada aline terakhir tulisannya di NYT, Wofford mengatakan, “Semuanya ini ada di dalam benak saya, saat Matthew dan saya mempersiapkan diri untuk upacara pernikahan kami.”
Di alinea yang sama, ia menulis sebagai kalimat penutup, “Pada 30 April ini, di usia 90 dan 40, kami akan bergandengan tangan, bersumpah untuk terikat bersama-sama: untuk memiliki dan menjaga, dalam untung dan malang, saat kaya atau miskin, sakit atau sehat, untuk mencintai dan menghargai, sampai maut memisahkan kami”.
Pada Juni 2015 silam, Mahkamah Agung AS membatalkan berlakunya regulasi yang melarang pernikahan sejenis. Hal ini membuat pasangan lesbian dan gay dapat menikah secara resmi.
Seperti diberitakan laman BBC, Senin (25/4/2016), semasa hidupnya, Clare menjadi pengaruh yang besar bagi pemikiran dan karier politik Wofford. Pasangan ini dianugerahi tiga anak.
Wofford adalah politisi Demokrat, yang mewakili negara bagian Pennsylvania di Senat AS pada periode 1991 and 1995.
Dia memulai karier politiknya pada umur 18 tahun dengan mendirikan The Student Federalists, sebuah organisasi yang mendukung pemerintahan federal dunia.
Dia kemudian berkibar dalam pergerakan hak warga sipil dan bergabung dalam kampanye presiden untuk John F Kennedy dan juga penasihat tokoh pejuang hak-hal sipil AS, Martin Luther King.
Kemudian, dia bekerja bersama Presiden Bill Clinton dan kini Barack Obama.