Klaten – Di balik dinding kokoh RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten, tersembunyi sejarah panjang yang menjadikannya sebagai rumah sakit tertua di Jawa Tengah. Berdiri sejak 20 Desember 1927 di bawah pemerintah kolonial Belanda, rumah sakit ini awalnya dikenal sebagai Dr. Scheurer Hospital dan didirikan melalui gotong royong perkebunan-perkebunan Hindia Belanda. Kini, RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten menjadi salah satu pusat layanan kesehatan bersejarah dan terus berinovasi.
Sejarah Berdiri Sejak Kolonial Belanda
Rumah sakit ini didirikan oleh yayasan Zending yang dipimpin oleh Dr. Bakker, seorang dokter misionaris, untuk memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat. Saat Jepang menduduki Indonesia pada 1942, pengelolaan rumah sakit diambil alih oleh Pemerintah Jepang hingga kemudian, usai Indonesia merdeka, rumah sakit ini diakuisisi oleh Pemerintah Indonesia. Nama rumah sakit pun berubah menjadi Rumah Sakit Umum Tegalyoso, sesuai dengan nama desa tempatnya berdiri.
Perubahan Nama dan Peran Penting dalam Pendidikan Kedokteran
Pada 1997, nama RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro resmi digunakan berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan RI. Rumah sakit ini juga memiliki peran penting dalam sejarah pendidikan kedokteran Indonesia. Pada 1946, rumah sakit ini menjadi tempat berdirinya Perguruan Tinggi Kedokteran yang kemudian menjadi Fakultas Kedokteran UGM Yogyakarta. Sejak saat itu, RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro terus menjalin kerja sama dengan UGM sebagai pusat pendidikan dan penelitian kedokteran.
Terus Berinovasi untuk Layanan Kesehatan Terbaik
Hingga kini, rumah sakit yang sudah berusia lebih dari 90 tahun ini tetap menjadi salah satu fasilitas kesehatan terdepan di Jawa Tengah, baik dalam pelayanan medis maupun pendidikan kedokteran. Dengan fasilitas yang terus diperbarui, RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro berkomitmen melayani masyarakat serta melanjutkan kontribusi dalam pengembangan ilmu kedokteran di Indonesia.
Baca Juga https://pafikotasurakarta.org/
