Toleransi Beragama !!! Pecalang Ijinkan warga muslim Bali laksanakan sholat gerhana saat Nyepi

Babatpost.com – Tolereansi Beragama !!! Pecalang Ijinkan warga muslim Bali laksanakan sholat gerhana, Hari ini Rabu, (9/3/2016) juga diperangati sebagai hari Nyepi bagi Umat Hindu di Indonesia. Nah hari ini pula bertepatan dengan fenomena alam Gerhana Matahari total yang hanya terjadi 350 tahun sekali. Nah bertepatan itu pula warga muslim juga melaksanakan sholat gerhana. Seperti diketahui ketika hari raya Nyepi tiba, umat HIndu melakukan catur brata penyepian yang terdiri dari amati geni atau tidak menggunakan dan atau menghidupkan api/lampu; amati karya atau tidak bekerja; amati lelungan atau tidak bepergian dan amati lelanguan atau tidak mendengarkan hiburan.

Berita Terkait :  Vinales : Dukungan Penonton Akan Jadi Tambahan Semangat Bagi Rossi

Di Bali mayoritas warganya beragama Hindu. Dan biasanya seluruh masyarakat termasuk dari agama lain akan ikut merayakan Hari Raya Nyepi bersama umat Hindu.

Read More

Baca juga : kompiliasi foto keren gerhana matahari

Namun khusus pada hari Rabu, 9 Maret 2016, saat Gerhana Matahari Total umat muslim juga diketahui akan melakukan Sholat Gerhana Matahari yang disebut Sholat Kusuf.

Berita Terkait :  Ketum Tidar terpilih siapkan anggota bantu Gerindra untuk pemilu 2024

keren

Oleh sebab itu melalui kesepakatan bersama antara MUI Bali dan Forum Kerukunan Antarumat Beragama (FKUB) di Bali, maka umat beragama Islam bisa melaksanakan Shalat Gerhana Matahari Total.

“Ini sudah kesepakatan bersama seluruh elemen terkait,” ujar Ketua Parisada Hindu Darma Indonesia (PHDI) Provinsi Bali Gusti Ngurah Sudiana di Denpasar.

Namun menurut Sudiana, ada beberapa syarat yang juga disepakati bersama supaya terjadi kebersamaan dan umat Hindu yang sedang merayakan Hari Raya Nyepi tidak terganggu.

keren 2

“Jangan sampai melanggar dan akhirnya menimbulkan polemik yang mengganggu keharmonisan di Bali,” ujar Sudiana.

Berita Terkait :  Tips Hemat Membangun Rumah Idaman sehingga Tak Kuras Kantong, Apa Saja?

Beberapa kesepakatan yang diambil di antaranya adalah tidak menggunakan pengeras suara, melakukan salat gerhana di masjid terdekat, perjalanan ke masjid tidak menggunakan kendaraan bermotor, tidak bergerombol dan mengobrol sepanjang perjalanan ke masjid, tidak merokok sepanjang jalan dan berkoordinasi dengan pecalang jika hendak ke masjid.

Jika Gerhana Matahari Total bisa dilihat, maka hal itu tidak dilarang asal dari kediaman masing-masing.

“Bisa lihat gerhana dari halaman rumah masing-masing, silahkan saja. Itu pun kalau bisa,” kata Sudiana.

Related posts