Google Akan Merilis Perubahan Tombol Atur Volume Panggilan dan Notifikasi di Android

Android 13 QPR2 Beta 1

Google dikabarkan akan melakukan perubahan pada tombol atur volume Panggilan dan Notifikasi di Android. Google dilaporkan akan memisahkan toogle volume tersebut. Dengan kata lain, pengaturan volume untuk notifikasi dan panggian masuk akan berbeda.

Informasi ini pertama kali diketahui dari temuan ADB Command pada Android 13 QPR2 Beta 1 di Desember 2022. Diketahui, ADB Command itu berfungsi untuk memisahkan volume panggilan masuk dan volume notifikasi.

Read More
Berita Terkait :  Ada 3 Fitur dan Keunggulan Threads dari Aplikasi Twitter

Kendati demikian, perubahan itu belum diterapkan hingga saat ini. Karenanya, belum dapat dipastikan kapan Google akan merilis perubahan tersebut di perangkat Android.

Namun, ada sejumlah prediksi yang menyebut perubahan tersebut kemungkinan akan dihadirkan bersama dengan Android 14. Sebab, Google akan mengumumkan Android versi terbaru itu pada Juni 2023.

Meski perubahan yang ditawarkan tidak terlalu besar, fungsi ini sebenarnya dapat membantu memudahkan pengguna perangkat Android mengatur volume di perangkat. Sebagai contoh, pengguna masih bisa mendengarkan suara notifikasi masuk, tapi menonaktifkan panggilan masuk, serta begitu pula sebaliknya.

Di sisi lain, perusahaan keamanan McAfee mendapati ada sekitar 60 aplikasi Android di Google Play Store yang disusupi malware berbahaya.

Berita Terkait :  32 Ekstensi Berbahaya dari Chrome Web Store Berhasil dihapus Google

Malware baru di Android yang berbahaya ini bernama Goldoson. Adapun malware Goldoson memiliki kemampuan untuk mengumpulkan data dari aplikasi lain yang terpasang di perangkat, perangkat yang terhubung dengan WiFi dan Bluetooth, hingga lokasi GPS pengguna.

Selain mencuri data pengguna, aplikasi yang terinfeksi malware Goldoson juga melakukan penipuan iklan (ad fraud) yang memaksa pengguna mengklik iklan berjalan di background tanpa izin.

Lantas, apa itu malware dan mengapa ia berbahaya? Mengutip laman FTC, Rabu (19/4/2023), malware sendiri merupakan salah satu ancaman terbesar bagi keamanan komputer, tablet, smartphone, dan perangkat lainnya.

Berita Terkait :  Instagram Threads diperkirakan Bakal Rilis Pekan ini Pesaing Twitter?

Malware meliputi virus, spyware atau software mata-mata, ransomware, dan software lain yang tak diinginkan, yang diam-diam terpasang di perangkat pengguna.

Ketika perangkat disusupi malware, penjahat siber bisa menggunakannya untuk mencuri informasi sensitif atau mengirimkan iklan yang tak diinginkan, meminta pembayaran, dan bikin smartphone jadi tidak aman.

Tidak ada informasi yang pasti yang bisa diketahui pengguna saat smartphone mereka terinfeksi malware. Namun, pemilik smartphone dapat melihat perilaku atau hal tidak biasa di smartphone, tablet, atau komputer mereka.

Related posts