Ke Bukit Gandrung Tanggulasi, Kediri yang Tidak Cuma Panorama Alam

Ke Bukit Gandrung Tanggulasi, Kediri yang Tidak Cuma Panorama Alam

Destinasi wisata yang satu ini tidak sekadar menawarkan indahnya panorama alam, tetapi juga keseruan berenang di kolam air yang sangat dingin hingga ragam wahananya yang menarik.

HABIBAH ANNISA MUKTIARA, Kediri

Read More

OBJEK wisata ini berada di timur laut Kabupaten Kediri. Berbatasan dengan Kabupaten Malang. Tepatnya dengan Desa Medowo, Kecamatan Kasembon. Jarak dari pintu perbatasan tidak terlalu jauh. Hanya butuh 21 menit perjalanan dengan sepeda motor.

Namun, bila berangkat dari Monumen Simpang Lima Gumul (SLG), dibutuhkan waktu sekitar 1 jam 15 menit. Letaknya di lereng Gunung Anjasmoro. Melewati jalanan berkelok yang menanjak. Namun, jauhnya jarak seakan terbayar dengan indahnya pemandangan di sepanjang perjalanan.

Berada di ketinggian 700 meter di atas permukaan laut (MDPL), objek wisata ini kerap disebut-sebut mirip Bukit Panguk Kediwung di Kabupaten Bantul, Jogjakarta.

Wahana maupun spot-spot menarik di Bukit Gandrung Tanggulasi cukup beragam. Ada yang berlatar belakang taman dan pemandangan alam pegunungan. Salah satu spot yang banyak disukai ini adalah sebuah menara yang menyerupai pohon.

Berita Terkait :  5 Barang yang Perlu Dibawa untuk Staycation Seru Bareng Sahabat

Tidak hanya berfoto, dari atas menara pengunjung juga dapat melihat daerah Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang, dan sebagian desa di Kabupaten Kediri sebelah timur.

Bukit Gandrung bertema gardu pandang yang unik dengan latar belakang perbukitan juga menjadi objek berfoto yang menyenangkan. Ada banyak spot yang Instagrammable di sana. Misalnya, rumah hobbit hingga gardu pandang yang menghadap langsung ke Gunung Welirang.

Satu hal lain yang menarik dari tempat wisata ini adalah panorama lokasinya yang sangat indah dan menenangkan. Pokoknya, untuk urusan spot foto, Bukit Gandrung Tanggulasi, Medowo, layak dilabeli juara.

Tak heran jika Bukit Gandrung Tanggulasi menjadi tempat nongkrong favorit, terutama anak-anak muda. Setiap weekend, begitu banyak pasangan muda-mudi yang menghabiskan waktu di sana.

Bukit Gandrung Tanggulasi dibangun pada 2018. Hingga saat ini, pengelola objek wisata tersebut terus melakukan inovasi dan pengembangan fasilitas.

Salah satunya, kini pengunjung dapat menikmati fasilitas dua kolam renang dengan ukuran besar. Kolam renang ini bisa digunakan semua umur. Yang membedakan dengan kolam renang pada umumnya adalah airnya yang sedingin es. ”Selain kolam renang, ada juga spot-spot foto baru,” ungkap Ari Wibowo, pengelola wisata Bukit Gandrung Tanggulasi.

Baru-baru ini Bukit Gandrung Tanggulasi memiliki wahana terbaru yang menambah keseruan bagi pengunjung. Di antaranya, wahana outbound, ATV, flying fox, dan naik kuda.

Berita Terkait :  Tips Menginap Di hotel Berbintang Dengan Harga Murah

Sajian Dahar Durian, Pesta Durian Lokal

BUKAN hanya keindahan alam serta aneka wahananya, ada satu sajian lain yang sayang jika dilewatkan para pengunjung Bukit Gandrung Tanggulasi, terutama penggemar kopi dan si raja buah, durian.

Ya, Desa Medowo dikenal dengan hasil buminya, terutama kopi dan durian. Tidak sekadar menaman, para petani di desa itu juga mengolah hasil panennya.

BANYAK PILIHAN: Ada banyak spot yang layak dijadikan objek berfoto para pengunjung Bukit Gandrung Tanggulasi. (Wahyu Aji/Jawa Pos Radar Kediri)

Untuk kopi, mereka mengolahnya hingga menjadi kopi bubuk yang dipasarkan ke berbagai daerah. Jenis kopi yang diproduksi adalah excelsa. Kopi asli Medowo punya ciri khas. Saat diseduh, bubuk kopi yang larut dengan air panas ini memiliki aroma yang begitu harum.

Karena itu, para wisatawan penggemar kopi patut mencoba kopi ini saat berkunjung ke sana. ”Kopi asal Medowo ini bisa dinikmati di warung-warung di lokasi wisata. Juga bisa dibawa pulang untuk oleh-oleh,” tutur Ari Wibowo, pengelola wisata Bukit Gandrung Tanggulasi.

Untuk durian, wisatawan bisa merasakan kenikmatan sang king fruit pada masa panennya. Biasanya, masa panen dimulai pada Oktober. Dan, masa panen raya berlangsung sejak Januari hingga Maret.

Berita Terkait :  Perpaduan Keindahan Pantai dan Kesejukan Cemara di Pantai Bahak Indah

Durian lokal Medowo terkenal dengan rasa manis dan sedikit campuran rasa pahit. Selain itu, tekstur buahnya lebih tebal dan lembut serta baunya lebih harum.

Saat musim durian tiba, biasanya warga setempat membuka lapak-lapak di sepanjang jalan desa. Namun, ada juga yang menjualnya dengan menggelarnya di dekat sepeda motor.

Saat puncak panen, wisatawan berkesempatan menyaksikan acara tahunan yang menarik. Namanya Dahar Durian. Pada momen spesial tersebut, warga membagikan ribuan durian secara gratis. Biasanya, panitia pelaksana sudah membuat kerangka gunung di beberapa titik. Kerangka mirip gunung itu menjadi tempat untuk meletakkan durian.

Agar pengunjung maupun warga tidak berebut durian, panitia biasanya menyediakan kupon. Setiap kendaraan hanya akan mendapat satu buah durian. Event itu menjadi salah satu sarana promosi yang membuat Desa Medowo kini bisa dikenal luas.

SISI LAIN WISATA BUKIT GANDRUNG TANGGULASI

– Tempat wisata ini buka pada pukul 07.00–17.00 WIB.

– Dikelola BUMDes Medowo.

– Untuk memasuki objek wisata ini, pengunjung dikenai biaya tiket Rp 6 ribu.

SEDERET WAHANA BUATAN YANG BISA DINIKMATI

– Outbound

– Sewa ATV

– Flying fox

– Kolam renang dan lainnya

Related posts