Sejarah Musik Dugem: Dari Diskotek Klasik hingga Dunia Modern EDM

JAKARTA, 29/11 - KLIK! AWARDS ANTV 2011. Trio Macan mendapatkan penghargaan kategori 'Video Musik Dangdut Terbaik' pada malam penghargaan 'Klik Awards 2011' di Studio ANTV Epicentrum, Jakarta, Selasa (29/11/2011) malam. Klik! Awards yang diadakan oleh stasiun televisi ANTV tersebut merupakan program penghargaan bergengsi kepada para musisi Indonesia, termasuk clip maker sebagai elemen pendukung dalam musikalitas Indonesia. Foto: VIVAnews/Muhamad Solihin/11.

Musik dugem, atau yang sering disebut dengan dance music atau club music, telah menjadi bagian dari budaya malam dan hiburan modern. Genre ini identik dengan alunan ritme yang berenergi tinggi, efek elektronik yang dinamis, dan suasana penuh semangat di lantai dansa. Tapi, bagaimana sebenarnya sejarah musik dugem ini berkembang?

1. Awal Mula: Dari Disko ke Musik Elektronik

Musik dugem berakar pada gerakan disco yang populer pada tahun 1970-an. Musik disco, dengan beat konstan dan bassline yang dominan, menjadi genre utama di klub malam kala itu. Pionir seperti Donna Summer, Bee Gees, dan Chic menciptakan lagu-lagu ikonis yang mengundang orang untuk berdansa.

sumber https://encorethenightclub.com/

Pada akhir 1970-an, musik disco mulai meredup, tetapi ritme dansa tetap bertahan. Dari sini, musik electronic dance music (EDM) mulai berkembang, memanfaatkan teknologi baru seperti drum machine, synthesizer, dan sampler. Jean-Michel Jarre dan Kraftwerk menjadi pelopor musik elektronik dengan eksperimen suara futuristik.

2. Revolusi 1980-an: House dan Techno

Di era 1980-an, musik dugem berevolusi menjadi genre seperti house music dan techno.

House music: Berasal dari Chicago, dengan beat 4/4 yang dipadukan dengan melodi soulful. DJ legendaris seperti Frankie Knuckles menjadi pelopor.
Techno: Muncul di Detroit, lebih fokus pada suara mekanik dan futuristik. Artis seperti Juan Atkins dan Derrick May menjadi pionir genre ini.
3. 1990-an: Klub Malam dan Rave
Pada tahun 1990-an, musik dugem merambah ke budaya rave. Ini adalah pesta besar-besaran yang sering kali diadakan di gudang atau lokasi terbuka. Genre seperti trance, hardcore, dan jungle mulai populer. DJ menjadi pusat hiburan, menggantikan band tradisional. Klub-klub malam besar seperti Ministry of Sound di London dan Pacha di Ibiza menjadi ikon budaya dugem.

4. 2000-an: Era EDM Global

Memasuki tahun 2000-an, EDM semakin mendunia. Sub-genre seperti dubstep, electro house, dan progressive house mendominasi panggung global. DJ seperti David Guetta, Calvin Harris, Tiësto, dan Skrillex membawa musik ini ke arus utama. Festival musik besar seperti Tomorrowland dan Ultra Music Festival semakin mempopulerkan musik dugem di seluruh dunia.

5. Musik Dugem di Indonesia

Di Indonesia, musik dugem mulai dikenal pada era 1990-an dengan munculnya klub malam di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Bali. DJ lokal seperti DJ Riri dan DJ Winky memainkan peran penting dalam memperkenalkan musik EDM kepada khalayak lokal. Hingga kini, genre ini tetap digemari dengan adaptasi modern yang memadukan unsur tradisional Indonesia, seperti gamelan elektronik.

Kesimpulan

Musik dugem terus berkembang seiring waktu, dari disco klasik hingga EDM modern. Teknologi, kreativitas DJ, dan tren budaya global menjadi pendorong utama evolusi genre ini. Musik dugem tidak hanya sekadar hiburan malam, tetapi juga ekspresi budaya yang menghubungkan orang-orang di seluruh dunia melalui irama dan energi.

Related posts