ChatGPT yang memang saat ini banyak digunakan oleh banyak orang guna mempermudah urusan kerja mereka ternyata tidak bisa digunakan di beberapa Negara yang melarang warganya menggunakan ChatGPT.
Teknologi terbaru ini telah digunakan oleh sejumlah pihak, mulai dari pelajar/mahasiswa, pekerja profesional sampai ibu rumah tangga.
Penggunaan teknologi AI ini banyak memberikan manfaat dan solusi instan untuk berbagai kebutuhan dan sektor, mulai dari sektor pendidikan, industri, kesehatan, dan masih banyak lagi.
Namun, di sisi lain, dari segala keuntungan dan kemudahan yang ditawarkan, beberapa negara di bawah ini justru tidak mendukung dan membatasi ChatGPT beroperasi di negaranya.
1. Italia
Italia menjadi negara di urutan pertama yang menegakkan larangan ChatGPT di negaranya. Otoritas Perlindungan Data Italia memberlakukan larangan tersebut dengan alasan keamanan.
Mereka khawatir adanya pelanggaran privasi yang dilakukan oleh ChatGPT. Bahkan, secara khusus pihak berwenang menunjukkan kekhawatiran mengenai pungumpulan data yang tidak sah.
Tidak adanya perlindungan untuk mencegah anak di bawah umur menggunakan platform ini juga menjadi kekhawatiran bagi mereka.
2. Tiongkok
Berkaitan dengan adanya konflik antara Amerika Serikat dengan Tiongkok, kecurigaan adanya penyebaran informasi yang tidak relevan menjadi alasan bagi Tiongkok untuk memberlakukan larangan menyeluruh OpenAI ChatGPT.
3. Iran
Sama halnya dengan Tiongkok, pemerintah Iran telah membatasi penggunaan ChatGPT sejalan dengan meningkatnya ketegangan dalam hubungannya dengan Amerika Serikat.
Konflik ini muncul sejak Negeri Paman Sam secara resmi menarik diri dari Intermediate-Range Nuclear Forces (INF) Treaty pada tahun 1987.
4. Korea Utara
Kebijakan larangan penggunaan ChatGPT merupakan kebijakan tak terduga, mengingat adanya kontrol ketat Korea Utara atas arus informasi melalui tindakan sensor yang ekstrem.
Pembatasan saluran informasi di negara ini menyebabkan pelarangan sebagai cara untuk mempertahankan praktik kebijakan tersebut.
5. Rusia
Keputusan yang diambil Rusia untuk memberlakukan kebijakan larangan penggunaan ChatGPT, dipicu oleh kekhawatiran akan adanya potensi penyalahgunaan platform AI generatif ini.
Adanya penggunaan teknologi yang tidak teratur juga menjadi pemicu kekhawatiran Rusia, sehingga kebijakan pelarangan ini perlu diberlakukan.
6. Suriah
Di tengah kondisi Suriah yang dilanda perang dan sensor internet yang ketat, pemerintah juga telah memberlakukan peraturan ketat mengenai penggunaan teknologi.
Salah satu kebijakan yang ditetapkan adalah karena ada larangan penggunaan ChatGPT. Kebijakan ini diberlakukan atas dasar kekhawatiran akan penyebaran informasi palsu atau misinformasi.
Dengan demikian, kebijakan pelarangan ini menjadi upaya untuk melindungi masyarakat dari potensi berisiko ini.