Negara Irak Resmi Cabut Blokir Aplikasi Telegram Karena Masalah Ini

Telegram

Aplikasi Telegram yang sebelumnya dikabarkan di Blokir oleh Pemerintah Irak dikabarkan telah resmi di cabut karena alasan sering dipakai oleh kelompok milisi dan telah membocorkan data pengguna.

Sebelumnya, Pemerintah Irak mengumumkan pencabutan pemblokiran aplikasi Telegram pada hari Minggu waktu setempat, setelah sempat dilarang beroperasi selama beberapa saat.

Read More

Usai Irak blokir Telegram, perusahaan pun meminta penggunanya di Irak untuk tetap tenang, serta telah menemui dan berdiskusi dengan pemerintah Irak untuk menyelesaikan masalah ini.

Melalui pernyataan resminya, Kominfo Irak menyatakan bahwa Telegram sudah menanggapi persyaratan otoritas keamanan, yang meminta perusahaan untuk mengungkapkan entitas pembocor data warga.

Selain itu, dikutip dari Gizchina, Senin (14/8/2023), Kementerian juga menyebut pihak penyelenggara aplikasi Telegram sudah menyatakan kesiapan penuh untuk berkomunikasi dengan otoritas terkait.

“Untuk alasan ini, kami akan mencabut larangan tersebut pada 13 Agustus,” tulis Kementerian Komunikasi Irak.

Menanggapi persyaratan keamanan yang ditetapkan pemerintah Irak, Telegram menyatakan mereka setuju untuk menerapkan langkah-langkah pencegahan penyalahgunaan aplikasi untuk kegiatan ilegal.

Melalui pernyataan pers dari pemerintah Irak, aplikasi besutan Pavel Durov itu juga menyatakan setuju untuk melindungi privasi penggunanya. Perusahaan juga mencantumkan beberapa kebijakan perlindungan data, termasuk enkripsi end-to-end.

Selain itu, perusahaan juga mengatakan pengguna sekarang bisa melaporkan dan memblokir pengguna aplikasi Telegram yang lain, apabila ditemukan melanggar persyaratan layanan.

Sebelumnya, Kementerian Telekomunikasi Irak memutuskan untuk memblokir aplikasi Telegram. Pemblokiran ini dilakukan sebagai respon atas kekhawatiran soal pelanggaran data pribadi dan masalah keamanan nasional.

Related posts