Giliran TikTok yang Luncurkan Fitur Mirip Twitter, Pesaing Baru!

TikTok Mirip Twitter

Twitter kembali mendapatkan pesaing lagi, kali ini giliran TikTok yang meluncurkan fitur mirip Twitter. Raksasa teknologi ini pun seakan ingin menawarkan alternatif yang sudah dijalankan oleh Twitter dalam waktu lama.

Posting teks di TikTok akan sangat mirip dengan penawaran serupa di Threads. Dengan sekira 1,4 miliar pengguna aktif bulanan, TikTok tentu saja telah mendapat base pengguna yang besar untuk meluncurkan produk baru mereka tersebut.

Read More
Berita Terkait :  Conversation Ranking Andalan Twitter untuk Mempertahankan Penggunanya

Memang, dengan besarnya base pengguna maka akan sangat mudah untuk mempromosikan fitur terbaru mereka. Lihat saja Threads, yang dalam 5 hari sudah mencatatkan 100 juta pengguna. Pencapaian yang diraih Threads itu melampaui platform kecerdasan buatan ChatGPT milik OpenAI yang baru mencapai 100 juta pengguna setelah dua bulan sejak tanggal peluncurannya.

Tetapi, berbeda dengan Meta yang meluncurkan produk tersebut terpisah dari Facebook dan Instagram, TikTok memilih untuk mengintegrasikan fitur hanya teks barunya ke dalam aplikasinya. Sehingga, mereka pun tidak perlu meluncurkan produk terpisah seperti layaknya Threads.

Berita Terkait :  Twitter Indonesia merilis emoji khusus untuk e-commerce Tokopedia

TikTok pun akan tetap fokus pada visual, daripada postingan teks seperti Twitter atau Threads. Hanya saja, mereka akan menambahkan latar belakang warna, musik, dan stiker ke postingan.

Perusahaan milik China itu mengatakan format baru tersebut akan memperluas ide untuk para pembuatan konten di TikTok, dan memanfaatkan kreativitas yang terlihat dalam komentar dan postingan.

Selain Threads, platform yang lebih kecil seperti Mastodon, Bluesky, dan Substack Notes telah muncul sebagai saingan potensial Twitter. Meski demikian, sejauh ini tidak ada yang menjadi ancaman bagi Twitter.

Berita Terkait :  Twitter Tiba-Tiba Wajibkan Warganet Punya Akun Jika Ingin Memberikan Likes atau Komentar di Sebuah Tweet

Musk minggu lalu mengatakan Twitter telah kehilangan kira-kira setengah dari pendapatan iklannya. Dia pun pada akhirnya memilih untuk melakukan rebranding dari Twitter menjadi X, dengan harapan menarik lebih banyak pengiklan.

Related posts