Meski sempat gagal dalam project pertama mereka dalam membuat Robot Vacuum itu tak membuat Dyson terpuruk. Hal ini dibuktikan dengan keberhasilan mereka dalam merilis 360 Vis Nav Robot Vacuum.
Ada banyak Robot vacuum yang banyak beredar di pasaran saat ini biasanya punya bentuk bulat. Sementara Vis Nav bentuknya seperti setengah lingkaran dengan kepala penyedot layaknya vacuum cleaner mereka yang lain.
Vis Nav dijanjikan bisa membersihkan sudut-sudut ruangan yang biasanya tak terjangkau robot vacuum. Saat mendeteksi ada sudut ruangan, Vis Nav akan mengeluarkan ‘lengan’ untuk menyapu tempat tersebut.
Dyson juga mengklaim kalau produk ini punya daya sedot enam kali lebih besar dibanding robot vacuum lain, serta prosesor kencang yang bisa ‘berpikir dan beradaptasi’ menggunakan data yang dikumpulkan 26 sensor di bodinya.
Robot vacuum yang beroperasi menggunakan aplikasi MyDyson ini bisa beroperasi selama 50 menit dan akan otomatis pulang ke dock-nya untuk mengisi baterai.
“Insinyur Dyson mengambil semua yang kami pelajari dalam mengembangkan mesin penyedot debu, lalu menggabungkannya dengan perangkat lunak cerdas untuk mengembangkan Dyson 360 Vis Nav- penyedot debu robotik cerdas yang paling kompeten,” ujar Jake Dyson, Kepala Insinyur Dyson.
Selain robot vacuum, Dyson juga merilis Submarine, yang merupakan vacuum cleaner basah pertamanya. Perangkat ini bisa mengepel lantai dan membersihkan lantai yang basah yang ketumpahan, misalnya, teh atau kopi.
Sistem pengepelan ini berfungsi lewat ‘kepala’ khusus yang tersedia di V15s Detect Submarine dan V12s Detect Slim Submarine. Meski bisa dilepas, perangkat ini tak kompatibel dengan vacuum cleaner Dyson yang sebelumnya sudah dirilis.
Kepala vacuum ini mempunyai wadah penyimpan air bersih berkapasitas 300 ml dan wadah lain untuk menyimpan air kotor, lengkap dengan kain pel berbahan microfiber.