Peningkatan Bug Twitter Mulai Terlihat Sejak Era CEO Elon Musk

Bug Twitter

Bug Twitter dulunya jarang terungkap ke publik tetapi semenjak Twitter dimiliki oleh CEO Elon Musk. Santer beredar kabarcjika pihak Twitter telah memulihkan 34.000 tweet yang telah dihapus.

Hal ini pun dilaporkan oleh James Vincent dari The Verge yang dua minggu lalu telah menghapus semua cuitannya. Namun, beberapa di antara tweet tersebut kembali muncul.

Read More

Meskipun saat ini belum jelas seberapa luas bug Twitter telah tersebar, sebagian besar pengguna yang terdampak adalah yang menghapus tweet melalui layanan pihak ketiga, seperti Redact atau TweetDelete.

Karenanya, cara kerja alat pihak ketiga itu bisa jadi merupakan salah satu penyebab masalah server di Twitter.

Di samping itu, beberapa pendapat lainnya mengatakan hal ini diakibatkan oleh pemindahan server Twitter yang secara tidak sengaja memulihkan data.

Masalah ini telah diuji oleh sejumlah pengguna Twitter di The Verge. Mereka menghapus cuitan secara massal dan menerima hasil yang beragam.

Beberapa pengguna mengatakan tweet lama mereka terhapus sepenuhnya, sementara lainnya mengungkapkan sejumlah tweet kembali muncul.

“Kedengarannya seperti mereka memindahkan banyak server antara pusat data dan tidak menyesuaikan topologi dengan benar sebelum memasukkannya kembali ke dalam jaringan,” ujar seorang mantan insinyur keandalan server Twitter, sebagaimana dikutip Engadget, Selasa (23/5/2023).

Meskipun tampaknya ini adalah masalah sepele bagi sebagian pengguna, hal ini juga menyangkut bagaimana perusahaan menangani dan melindungi data pengguna.

Menurut The Verge, ini menjadi gambaran dari infrastruktur Twitter yang runtuh dan ketidakmampuannya untuk memenuhi fungsi dasar yang dijanjikan kepada pengguna.

Peningkatan bug juga mulai terlihat sejak CEO Elon Musk melakukan pemecatan massal. Pengguna telah melaporkan gangguan serupa seperti tweet pribadi yang tiba-tiba dipublikasikan.

Sebelumnya, Twitter juga telah diselidiki Kota San Fransisco terkait potensi pelanggaran kode bangunan dan situs tersebut mengalami masalah teknis. Hal ini menyebabkan penurunan jumlah pengguna yang tajam.

Related posts