Ali Baba Rilis Tongyi Qianwen untuk Tantang ChatGPT

Tongyi Qianwen

Ali Baba tak mau hanya jadi penonton ketika ChatGPT semakin menjamur dalam waktu relatif singkat. Hal ini di buktikan Ali Baba merilis Tongyi Qianwen untuk tantang ChatGPT.

Perusahaan besutan Jack Ma itu pun mengatakan bahwa AI yang bernama Tongyi Qianwen itu nantinya akan diintegrasikan ke dalam aplikasi-aplikasi milik perusahaan.

Read More
Berita Terkait :  Keren, Samsung Rilis Aplikasi Edit Foto Galaxy Enhance-X Versi Beta untuk Lini Galaxy S23

Platform yang dapat jatah duluan untuk integrasi AI itu adalah DingTalk, aplikasi messaging untuk pekerjaan milik Alibaba, untuk dapat merangkum catatan rapat, menulis email dan draf proposal bisnis.

AI ini nantinya juga bakal disematkan ke dalam asisten suara Alibaba, Tmall Genie.

“Kita ada di momen penentuan teknologi yang didorong AI generatif dan komputasi awan, dan bisnis di semua sektor telah mulai merangkul transformasi intelijen untuk tetap jadi yang terdepan,” kata CEO Daniel Zhang.

Berita Terkait :  Meta Usahakan Pengguna Bisa Hapus Akun Threads Tanpa Harus Hilangkan Instagram?

Mengutip CNA, Jumat (14/4/2023), Alibaba Cloud juga berencana untuk membuka Tongyi Qianwen bagi kliennya, sehingga mereka bisa membuat large language model yang bisa disesuaikan sendiri.

Tongyo Qianwen sendiri didasarkan pada Tongyi, kerangka kerja model terlatih milik Alibaba, yang menyatukan berbagai model AI.

Sementara itu, mengutip Aljazeera, pemerintah Tiongkok tampaknya juga mulai menyoroti perkembangan industri AI yang ikut berkembang di negara itu.

Baru-baru ini, Cyberspace Administration of China, menerbitkan draf aturan yang mengatakan mereka mendukung inovasi dan teknologi, asalkan konten yang dihasilkan patuh pada “nilai-nilai inti sosialis” serta undang-undang keamanan dan perlindungan data pribadi.

Berita Terkait :  GPT-4 OpenAI Akan Diluncurkan ChatGPT Pada 19 Maret 2023

Mereka yang melanggar aturan ini pun dapat menghadapi denda atau penyelidikan kriminal. Usulan aturan ini terbuka untuk komentar publik sampai 10 Mei.

Rancangan itu sendiri datang ketika pemerintah di dunia mulai mencari cara untuk mengatur teknologi AI generatif, yang memicu kekhawatiran soal implikasi etis, serta pengaruhnya terhadap berbagai sektor.

Related posts