Twitter semakin hari semakin menunjukan mereka merupakan media sosial yang tak bisa di atur-atur oleh Pemerintah. Hal ini mereka buktikan dengan memberikan tindakan Banned Label Media yang terafiliasi Negara Bagian AS.
Kabar ini muncul berkat Reporter teknologi NPR Bobby Allyn adalah orang pertama yang melaporkan perubahan tersebut. Dia mengaku, Elon Musk mengatakan kepadanya bahwa Twitter akan menerapkan penunjukan “yang didanai pemerintah” ke institusi lain dalam beberapa hari mendatang.
“Tesla, yang telah menerima subsidi pemerintah miliaran dolar selama bertahun-tahun, tampaknya tidak memiliki label tersebut,” ujar Allyn.
Akun NPR utama belum mencuit sejak Twitter pertama kali menerapkan label yang berafiliasi dengan negara. Setelah CEO NPR John Lansing mengeluarkan pernyataan yang menunjukkan bahwa “afiliasi negara” tidak berlaku untuk public broadcaster berdasarkan pedoman Twitter sendiri, perusahaan mengubah pedoman tersebut.
“Organisasi media yang dibiayai negara dengan independensi editorial, seperti BBC di Inggris atau NPR di AS misalnya, tidak didefinisikan sebagai media yang berafiliasi dengan negara,” kata halaman tersebut.
Pada hari Rabu (5/4/2023), perusahaan telah menghapus bagian teks yang merujuk pada NPR.
Menurut NPR, kurang dari satu persen anggaran operasional tahunannya berasal dari hibah pemerintah. Selama lima tahun terakhir, sebagian besar pendapatan nirlaba, sekitar 70 persen, berasal dari sponsor perusahaan dan biaya pemrograman.