Nelson Piket harus membuka dompetnya setelah dinyatakan bersalah oleh pengadilan Brasil atas komentar rasisnya Lewis Hamilton.
Juara dunia tiga kali Formula 1 (1981, 1983 dan 1987) harus membayar denda lima juta reais Brasil (953.000 dolar, 18 juta peso Meksiko) setelah bahasa yang digunakan untuk menggambarkan pembalap Mercedes pada Juni 2022.
Max Verstappenayah mertua (ayah dari pacarnya, Kelly Piquet) telah didakwa oleh empat kelompok hak asasi manusia, termasuk Aliansi LGBTIQ+ Nasional Brasil, dengan denda 10 juta reais atas kata-katanya atas dugaan kerusakan moral.
Namun angka yang diminta ini bukan yang dijatuhkan Hakim Pedro Matos de Arrudo.
“Dalam artian tidak hanya fungsi reparatif dari tanggung jawab sosial yang harus diapresiasi, tetapi juga fungsi punitif agar kita sebagai masyarakat suatu saat nanti dapat membebaskan diri dari tindakan-tindakan merusak berupa rasisme dan homofobia,” ujarnya.
Nelson Piquet dituduh melakukan penghinaan rasis terhadap Lewis Hamilton
“Apa yang terjadi di Silverstone, ‘negrito’ (mengacu pada Hamilton) meletakkan mobil dan pergi karena tidak mungkin dua mobil bisa melewati tikungan itu, dia bermain kotor. Tentu saja, dia beruntung hanya pembalap lain yang selamat.” terluka”, kata piket tentang tabrakan dengan Max Verstappen selama awal GP Inggris pada tahun 2021.
Setelah Nelson PiketPernyataan itu, Formula 1 mengeluarkan pernyataan mengecam fakta yang dinilai bernada rasis, sehingga membuka penyelidikan.
“Bahasa diskriminatif tidak dapat diterima dalam bentuk apa pun dan tidak memiliki tempat di masyarakat. Lewis adalah duta yang luar biasa untuk olahraga kami dan pantas dihormati,” kata mereka.
Pada akhirnya, Nelson Piket datang untuk membelanya dan meminta maaf atas kata-katanya: “Apa yang saya katakan sangat disayangkan, dan saya tidak membelanya, tetapi saya akan menjelaskan bahwa istilah ini digunakan dalam bahasa sehari-hari dalam bahasa Portugis, tidak pernah dengan maksud menyinggung”.
Menambahkan bahwa “Saya tidak akan pernah menggunakan kata itu, seperti yang dilakukan beberapa terjemahan, untuk meremehkan seseorang karena warna kulitnya. Mereka salah mengartikannya”.
Untuk bagiannya, Max Verstappen datang ke pembelaan ayah mertuanya: “Meskipun dalam budaya yang berbeda mereka digunakan, itu bukan hal yang benar untuk dilakukan. Tapi itu pelajaran untuk masa depan untuk tidak menggunakan kata itu, karena itu sangat ofensif.”
Maka pebalap Red Bull itu dengan tegas membantah bahwa juara F1 Brasil itu berperilaku rasis, dengan siapa ia tinggal cukup lama sejak menjalin hubungan dengannya. Kelly Piquet.
“Saya telah menghabiskan beberapa waktu dengan Nelson dan dia pasti tidak rasis. Dia sebenarnya pria yang sangat baik dan santai, jadi saya yakin kata-katanya disalahartikan, jadi lebih baik tidak digunakan,” tutupnya.