Melepas Penat di Wisata Sumber Biru Wonosalam

Melepas Penat di Wisata Sumber Biru Wonosalam

Tidak salah jika Kecamatan Wonosalam menjadi salah satu pusat pariwisata di Jombang. Banyak pilihan destinasi yang bisa dinikmati. Konsep yang ditawarkan pun beragam. Seperti di objek wisata yang berada di Desa Wonomerto ini.

Read More

ALIRAN sungai yang berada di wilayah Pegunungan Anjasmoro itu begitu menawan. Airnya jernih dipadu dengan suara gemerciknya yang begitu alami. Sungai tersebut juga begitu bersih dan tertata.

Sederet bangunan maupun ornamen unik ada di sana. Mulai jembatan dengan desain yang apik hingga hiasan lampu yang membuat nuansa malam hari di sana begitu gemerlap. Cocok bagi pengunjung yang datang ke sana malam hari. Destinasi tersebut memang beroperasi sejak pagi hingga pukul 20.00.

Dan, ini yang jadi maskotnya, deretan meja kursi di sepanjang aliran sungai terjejer begitu rapi. Di atas sungai para pengunjung bisa merasakan asyiknya nongkrong dan kulineran sambil merasakan alaminya hutan Wonosalam.

Bukan hanya itu, para wisatawan juga bisa menikmati wahana lain di sana. Mulai berenang di kolam, spot-spot foto yang Instagrammable, hingga gazebo yang unik untuk melepas lelah.

Di sana juga terdapat sejumlah situs. Di antaranya situs Batu Kursi dan Tapak Seno. Soal fasilitas penunjang, para wisatawan tak usah khawatir. Semuanya sudah tersedia. Mulai toilet, aula pertemuan, hingga wifi. Wisatawan yang ingin staycation bersama keluarga di sana juga tak perlu bingung. Sebab, di sana juga tersedia homestay.

Di balik aneka keindahannya, siapa sangka jika dulunya destinasi ini adalah tempat pembuangan sampah yang tak terawat. Inisiatif karang taruna desa setempat menjadi titik awal berubahnya wajah di kawasan itu. ”Saat awal memulai, kami laksanakan pembersihan sungai tahun 2016. Lalu setahun kemudian kegiatan wisata dimulai,” terang Ketua Unit Wisata Sumber Biru Tekad Slamet.

Nama yang dipilih adalah Sumber Biru. Nama tersebut ada sejarahnya. Dulu di sana terdapat sumber mata air yang jernih. ”Namanya Sumber Biru. Para pemuda ingin meneruskan semangat perjuangan leluhur,” jelas dia.

Namun, saat awal pembukaan, tak banyak pengunjung yang datang. Dari situlah pengelola lantas menawarkan konsep baru dan unik itu. ”Yakni bisa berendam di sungai sambil menikmati sejuknya udara di sini,” kata Slamet.

Ide kreatif tersebut berbuah manis. Sumber Biru mulai booming. Para pengunjung datang silih berganti. Tak pernah sepi.

Ikon Wisata yang Jadi Andalan Hidup Warga

OBJEK wisata Sumber Biru di Dusun Wonotirto tak hanya menjadi kebanggaan Kecamatan Wonosalam, khususnya Desa Wonomerto. Namun, sudah lebih dari sekadar itu. Destinasi tersebut mampu menjadi penggerak perekonomian warga setempat.

ASRI: Sejumlah pengunjung menikmati sensasi nongkrong di objek wisata Sumber Biru di Desa Wonomerto, Kecamata Wonosalam, Jombang. (Anggi/Jawa Pos Radar Jombang)

Kepala Desa Wonomerto Siswoyo menyatakan, hingga kini lebih dari 90 warga mengandalkan hidup dari objek wisata Sumber Biru. ”Pada Minggu, warga kami bekerja di sana. Mulai penjaga tiket, parkir, hingga warung makan di dalam wisata,” ujar dia kepada Jawa Pos Radar Jombang.

Tak hanya itu, di kawasan Sumber Biru terdapat sentra kuliner yang berisi 28 warung milik warga. Di sana tersedia berbagai masakan dan kudapan tradisional khas Wonosalam.

Usaha-usaha itu, kata Siswoyo, memberikan dampak positif. Tidak hanya membuka lapangan pekerjaan baru bagi warga, tetapi juga mengangkat perekonomian desa. ”Sebagai warga asli Wonosalam, kami bangga dengan semangat dan kekompakan masyarakat untuk memajukan wisata Sumber Biru. Semoga hal ini tetap terjaga,” jelas dia.

Selain itu, kata Siswoyo, keberhasilan Sumber Biru menjadi destinasi unggulan seakan-akan menjadi jawaban atas impian para pemuda yang menjadi inisiator.

”Saat awal mendirikannya, para pemuda memang berharap Sumber Biru bisa menjadi ikon wisata desa ini. Dan akhirnya terwujud,” katanya.

SERBA-SERBI SUMBER BIRU WONOSALAM

• Berdiri sejak 2017.

• Dikelola BUMDes Benowo

• Desa Wonomerto.

• Terdapat 28 warung yang menyediakan aneka kuliner.

• Harga tiket masuk

• Rp 5 ribu–Rp 10 ribu per orang.

Related posts